Dolar AS Melanjutkan Perjalanan Pelemahannya

0
151
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Dolar AS melanjutkan perjalanan pelemahannya pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan lanjutan dari akhir pekan lalu yang terpengaruh oleh pernyataan Presiden Trump.

Melihat pada perdagangan sebelumnya, kala itu pergerakan dolar AS mengalami tekanannya dari beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1720, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3129, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7418 dan USDJPY ditutup melemah di level 111,44.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1737, GBPUSD bergerak di level 1,3146, AUDUSD di level 0,7424 dan yen di level 110,90.

Kondisi yen kali ini menguat terhadap dolar AS lagi setelah Presiden Trump menginginkan kenaikan suku bunga the Fed tidak terjadi serta menuduh Uni Eropa dan China telah memanipulasi pergerakan mata uangnya agar terus mengalami pelemahannya serta menahan kenaikan suku bunganya sehingga dolar AS terus menguat dan AS merasa dirugikan oleh mereka.

Verbal intervensi Presiden Trump ini terus bertahan hingga saat ini sebagai bentuk perlawanan pergerakan penguatan dolar AS yang didukung oleh pernyataan ketua the Fed Jerome Powell sebelumnya. Powell menegaskan bahwa ekonomi AS butuh kenaikan suku bunga demi menghindari situasi resesi ekonomi kembali. Ditegaskan pula oleh pasar bahwa kondisi ini bisa diartikan bahwa kenaikan suku bunga bisa naik tiap 3 bulan sekali.

Potensi kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tarif proteksi terhadap sistem perdagangannya dengan telah membuat beberapa negara tujuan proteksi dan ramai-ramai juga melakukan tindakan balasan berupa pemberian tarif juga terhadap barang-barang asal AS.

Sejauh kondisi saat ini menurut Powell bahwa kebijakan tarif Trump belum membuat bank sentral AS harus mengambil tindakan darurat. Berbeda dengan bank sentral China yang sudah mengambil kebijakan darurat dengan operasi pasar karena khawatir daya beli China akan turun. Ini terbaca dari data pertumbuhan China terakhir yang mengalami perlambanan.

Kondisi ini tentu membuat indeks dolar mulai menunjukkan diri sebagai mata uang utama dunia untuk dilemahakan sejenak meskipun potensi perang dagang sendiri belum berakhir dan digantikan oleh perang mata uang yang digelorakan Trump.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi