JAVAFX – Dolar AS lanjutkan pelemahannya ditengah kemelut Timur Tengah dan Brexit pada perdagangan hari ini di mana potensi pelemahan dari mata uang AS ini sepertinya memang masih ada sebagai bentuk aksi mencari safe haven.
Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1579, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3150, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7130 dan USDJPY ditutup menguat di level 111,75.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1573, GBPUSD bergerak di level 1,3145, AUDUSD di level 0,7125 dan yen di level 111.96.
Nilai dolar AS kurang membaik pada perdagangan sebelumnya disaat data penjualan eceran AS memburuk mengurangi keinginan kenaikan suku bunga Fed. Perseteruan Presiden Trump dengan the Fed berlanjut kembali. Ini bermula dari cerita bank sentral AS yang sudah menaikkan suku bunganya disertai pula dengan pernyataan ketua the Fed Jerome Powell bahwa ekonomi AS sangat butuh kenaikan suku bunga. Situasi ini sempat membuat Presiden Donald Trump gusar dan menyayangkan tindakan bank sentralnya.
Trump menyatakan bahwa the Fed sudah kelebihan dan menjadi penyebab bursa saham AS turun drastis lagi. Sekitar lebih dari 4% bursa AS sempat terkoreksi dan kondisi ini telah membuat aksi melepas dolar secara besar-besaran terus berlangsung. Pasar biasanya bereaksi sejenak atas hasil komentar Trump,. Kondisi ini makin dipersulit dengan pernyataan Powell lagi bahwa ekonomi AS sangat kuat dan AS masih butuh kenaikan suku bunga selanjutnya. Dan perang tarif memang masih berlangsung dan makin memanas ditandai dengan saling berbalas aksi tarif baik dari AS maupun dari China.
Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang namun proses Brexit yang sudah memasuki babak akhir, akan menjadi titik masuk bagi pulihnya pound serta euro. Jalan panjang Brexit menjadi taruhan utama bagi proses politik Inggris sehingga kredibilitas nilai mata uangnya sangat dipertaruhkan dalam perundingan tersebut. Diharapkan hasil positif demi pemulihan pound dengan berharap pada proses politik di Inggris.
Euro sendiri sedang diujung tanduk dengan terkait masalah anggaran Italia, namun Brexit bisa sedikit membawa pulihnya euro jika memang ada kesepakatan baru. Selain itu persoalan Arab Saudi akan membawa dampak ke pasar dengan rasa ketidakamanan dalam berinvestasi sehingga aksi safe haven membawa dampak positif nondolar.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi