Dolar AS Kembali Tergelincir Di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga

0
117

Dolar AS tergelincir di awal perdagangan Eropa, Hanya menyisakan sebagian kecil kenaikan sesi kemarin di tengah ketidakpastian atas jalur siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve di masa depan. Indeks Dolar turun 0,2% ke level 102,013, setelah di sesi kemarin naik 0,4% yang rebound dari level terendah dua bulan minggu lalu.

Data pekerjaan resmi hari Jumat telah menjadi pendorong kenaikan greenback yang menunjukkan pasar tenaga kerja AS cukup kuat, dengan Nonfarm payrolls AS meningkat sebesar 236.000 bulan lalu, dan mendorong tingkat pengangguran turun menjadi 3,5%.

Kenaikan ini menunjukkan bahwa Fed memiliki kesempatan untuk kembali menaikkan suku bunga ketika pada pertemuan berikutnya pada bulan Mei. Namun, kontras dengan data yang lebih lemah yang dirilis awal pekan lalu yang menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan AS turun ke level terendah di hampir dua tahun di Februari.

Ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga seperempat poin lagi di Mei saat ini sekitar 70%, naik dari sekitar 50% minggu lalu. Hal ini membawa fokus pasar ke data inflasi pada Rabu serta risalah pertemuan Fed di Maret karena para pelaku pasar mencari petunjuk selanjutnya tentang jalur kebijakan moneter di masa depan.

Dolar AS Melemah Terhadap Mata Uang Mayoritas

EUR/USD menguat 0,3% pada 1,0892, setelah penurunan 0,3% di sesi Senin. Data yang akan dirilis Selasa nanti diperkirakan menunjukkan penjualan ritel zona euro turun 0,8% pada Februari karena konsumen kesulitan dengan harga tinggi.

Inflasi inti di zona euro kemungkinan akan tetap tinggi untuk sisa tahun 2023, pembuat kebijakan ECB Pablo Hernandez de Cos mengatakan pada hari Senin, menunjukkan bahwa Bank Sentral Eropa masih secara luas diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga di pertemuan berikutnya di bulan Mei.

GBP/USD naik 0,3% ke level 1,2414, setelah turun 0,2% kemarin, sementara AUD/USD yang sensitif terhadap risiko naik 0,5% ke level 0,6670.

USD/JPY turun 0,1% ke level 133,41, setelah naik lebih dari 1% di sesi Senin ketika Gubernur Bank of Japan baru Kazuo Ueda berjanji untuk tetap dengan pengaturan stimulus yang sangat mudah pada pelantikannya.