New York (ANTARA News) – Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah sejumlah data ekonomi.
Aktivitas ekonomi AS di sektor nonmanufaktur tumbuh pada Mei untuk bulan ke-89 berturut-turut, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan, Senin (5/6).
Indeks nonmanufaktur ISM tercatat 56,9 persen pada Mei, yang 0,6 persen lebih rendah dari angka April sebesar 57,5 persen.
Pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur pada April turun 0,8 miliar dollar AS atau 0,2 persen menjadi 469,0 miliar dolar AS, sesuai dengan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Senin (5/6).
Sementara itu, para investor masih memilah-milah laporan pekerjaan nonpertanian yang lebih lemah dari perkiraan untuk Mei.
Total penggajian pekerja nonpertanian AS meningkat sebanyak 138.000 pada Mei, jauh di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 185.000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Jumat (5/6). Namun, tingkat pengangguran sedikit berubah pada 4,3 persen.
Beberapa analis mengatakan penurunan dalam angka pertumbuhan pekerjaan mungkin membawa beberapa keraguan mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik tipis 0,09 persen menjadi 96,802 di akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1252 dolar AS dari 1,1277 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2908 dolar AS dari 1,2881 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7489 dolar AS dari 0,7438 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,49 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,48 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9650 franc Swiss dari 0,9640 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3474 dolar Kanada dari 1,3495 dolar Kanada, demikian Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017