JAVAFX – Dolar AS berusaha menguat pasca Inggris dapat keringanan Brexit pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya memang masih nyata adanya sebagai bentuk aksi mencari aset pengamannya lagi.
Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi dolar AS sempat mengalami tekanan dari mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1706, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3023, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7309 dan USDJPY ditutup menguat di level 111,66.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1697, GBPUSD bergerak di level 1,3030, AUDUSD di level 0,7285 dan yen di level 111.61.
Sebelumnya, nilai dolar AS sedikit memburuk pada perdagangan sebelumnya setelah investor sedang memanfaatkan momentum mulai munculnya pengaruh kritik Presiden Trump supaya the Fed selalu memperhatikan masalah naiknya suku bunganya. Kritik tersebut diamini oleh ketua the Fed Jerome Powell yang sadar bahwa ekonomi AS memang masih butuh kenaikan suku bunganya, namun dooar AS sebaiknya melemah terlebih dahulu.
Meksiko dan AS sudah mencapai kata sepakat tentang perdagangannya sehingga tensi perang dagang bisa diredakan sehingga membuat aksi safe haven dolar juga menghilang lagi. Tinggal menunggu Kanada yang setuju di akhir pekan ini, jika setuju maka rangkaian perang dagang akan semakin turun tensinya.
Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Sisi kenaikan inflasi di AS tentu akan mendatangkan dukungan yang kuat terhadap rencana kenaikan suku bunga ths Fed yang bisa naik secara agresif. Sinyal inflasi yang akan meninggi ini, telah dibaca investor dengan melakukan koleksi surat hutang berlatar belakang AS meski Trump tidak senang.
Inggris sendiri yang akan mendapatkan kemudahan dalam proses perpisahannya dengan blok Uni Eropa, telah berhasil membuat pasar terkejut dan menjadi titik ujung bangkitnya pound terhadap dolar kembali.
Namun sayang krisis Turki kembali mengintip pasca turunnya peringlat hutang Turki sehingga aksi safe haven dolar juga kembali mengincarnya lagi, disaat beberapa data ekonomi China dan Australia juga kurang membaik sehingga dolar Australia sedikit mengalami masalah koreksi.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi