JAVAFX – Dolar AS berusaha menguat jelang pertemuan Jackson Hole pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya memang masih nyata adanya sebagai bentuk aksi mencari aset pengaman akibat keinginan the Fed yang akan menaikkan suku bunganya.
Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi dolar AS mengalami tekanan dari mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1596, GBPUSD ditutup menguat di level 1,2913, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7352 dan USDJPY ditutup menguat di level 110,53.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1552, GBPUSD bergerak di level 1,2867, AUDUSD di level 0,7287 dan yen di level 110.82.
Sebelumnya, nilai dolar AS sedikit memburuk pada perdagangan awal pekan lalu setelah investor sedang memanfaatkan momentum mulai hilangnya pengaruh krisis Turki diiringi data ekonomi AS yang tidak mendukung kenaikan suku bunga the Fed, sehingga ruang aksi ambil untung memang tidak bisa dihindarkan greenback selama perdagangan awal pekan tersebut. Selama sepekan lalu, dolar AS sudah bisa menguat cukup kuat di mana indeks dolar bisa menguat hampir 2% dalam sepekan pasca krisis Turki merebak.
Kondisi ini diperparah keinginan Presiden Trump yang terus mengkritik kebijakan suku bunga yang selalu naik, di mana keinginan Trump sempat mendapat respon bahwa greenback harus melemah terlebih dahulu jelang pertemuan bank-bank sentral dunia di Jackson Hole Wyoming AS akhir pekan ini. Kritik Trump berhasil meredam penguatan dolar AS.
Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Sisi kenaikan inflasi di AS tentu akan mendatangkan dukungan yang kuat terhadap rencana kenaikan suku bunga ths Fed yang bisa naik secara agresif. Sinyal inflasi yang akan meninggi ini, telah dibaca investor dengan melakukan koleksi surat hutang berlatar belakang AS meski Trump tidak senang. Ini sesuai pernyataan the Fed dini hari tadi bahwa sinyal kenaikan suku bunga memang masih bisa terjadi.
Jelang pertemuan Jackson Hole akhir pekan ini, hasil kesepakatan dagang antara AS dengan China pada pekan ini sangat dinantikan pasar, sehingga kita lihat bahwa pergetakan pasar memang sedang menantikan kesepakatan baru nanti. Jika memang ada kesepakatan baru, maka ada peluang greenback untuk mengalami tekanannya sejenak.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi