Dolar AS Berusaha Bertahan Saat Perang Tarif Mulai Memanas

0
124
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Dolar AS berusaha bertahan saat perang tarif mulai memanas pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya memang masih nyata adanya sebagai bentuk aksi mencari aset pengamannya kembali.

Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1621, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3068, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7150 dan USDJPY ditutup menguat di level 112,05.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1635, GBPUSD bergerak di level 1,3078, AUDUSD di level 0,7157 dan yen di level 111.96.

Nilai dolar AS sedikit membaik pada perdagangan sebelumnya setelah meskipun ada beberapa aksi likuiditas negara-negara yang mengalami tekanan dolar AS telah berbalik dengan menekan mata uang AS tersebut pasca Turki. Sebelumnya investor pernah memanfaatkan momentum mulai munculnya pengaruh kritik Presiden Trump agar bank sentral AS atau the Fed untuk menahan keinginan naiknya suku bunganya. Kritik tersebut disetujui oleh ketua the Fed Jerome Powell yang sadar bahwa ekonomi AS memang masih butuh kenaikan suku bunganya, namun dolar AS sebaiknya melemah terlebih dahulu untuk mengurangi tekanan defisit.

Kanada masih menjadi target perang dagang selain Jepang dan China juga akan menjadi sasaran tembak tarif baru oleh Trump dalam waktu dekat. Dan rupanya situasi ini berhasil membuat yen menguat sejenak. Namun itu tidak akan berlangsung lama jika Trump memang benar-benar melakukan tarif baru bagi produk China mak aksi safe haven akan muncul kembali.

Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Sisi kenaikan inflasi di AS tentu akan mendatangkan dukungan yang kuat terhadap rencana kenaikan suku bunga ths Fed yang bisa naik secara agresif. Sinyal inflasi yang akan meninggi ini, telah dibaca investor dengan melakukan koleksi surat hutang berlatar belakang AS meski Trump tidak senang.
Usaha pelemahan dolar AS memang diusahakan pasar agar sisi likuiditas dunia tidak dipertanyakan keutuhannya. Ini sebagai bentuk jawaban terhadap pertanyaan beberapa lembaga internasional yang khawatir perang dagang bisa meningkatkan kekurangan likuiditas keuangan dunia dalam waktu 2 tahun mendatang sehingga muncul kiris ekonomi baru.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi