Dolar AS Bertahan Ditengah Kemelut Gagalnya Brexit dan Ditolaknya Defisit Anggaran Italia

0
134
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Dolar AS bertahan ditengah kemelut gagalnya Brexit dan ditolaknya defisit anggaran Italia pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya memang masih ada sebagai bentuk aksi mencari safe haven.

Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1451, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3017, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7092 dan USDJPY ditutup melemah di level 112,18.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1456, GBPUSD bergerak di level 1,3020, AUDUSD di level 0,7105 dan yen di level 112.37.

Nilai dolar AS agak membaik pada perdagangan sebelumnya disaat data klaim pengangguran mingguan menambah keinginan kenaikan suku bunga Fed lebih lanjut. Perseteruan Presiden Trump dengan the Fed tidak terjadi sehingga pasar tidak terlalu merespon negatif pergerakan dolar. Sebelumnya pasar saham dunia kembali melemah tajam sehingga aksi safe haven dolar cukup marak terjadi.

Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang namun proses Brexit yang sudah memasuki babak akhir, akan menjadi titik masuk bagi pulihnya pound serta euro. Jalan panjang Brexit menjadi taruhan utama bagi proses politik Inggris sehingga kredibilitas nilai mata uangnya sangat dipertaruhkan dalam perundingan tersebut. Namun sayangnya proposal perundingan Brexit telah ditolak Uni Eropa sehingga proses Brexit juga masih gagal.

Gagalnya proses Brexit kali ini berakibat Inggris harus menghadapi tuntutan politik yang keraw sehingga pound mundur cukup jauh ke level terburuk 10 bulannya.
Euro sendiri sedang diujung tanduk dengan terkait masalah anggaran Italia. Anggaran Italia ditolak juga oleh Dewan Uni Eropa karena menyalahi aturan, membuat ketgangan baru di kawasan tersebut dimana tensi perpecahan antar negara telah membuat euro kurang begitu bertahan.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi