JAVAFX – Dolar AS bergerak positif, harga emas tersudut pada perdagangan awal pekan kemarin di mana ini memang diluar dugaan pasar bahwa investor dolar menjadi khawatir jelang rilisnya data penjualan eceran AS sehingga emas sedikit terbengkalai kembali.
Dolar AS memang diluar dugaan menguat lagi setelah investor khawatir jelang rilisnya data penjualan eceran AS nanti malam yang biasanya memang bisa menggerakkan pasar. Dolar AS sendiri bergerak kendekati level tertinggi 4 bulannya sehingga seperti biasa maka harga emas akan terlihat lebih nilainya.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $7,50 atau 0,57% di level $1313,20 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Juli di Comex ditutup melemah $0,22 atau 1,33% di level $16,53 per troy ounce.
Tekanan harga memang tidak bisa lepas dari pergerakan yield obligasi pemerintah AS di mana pada awal pekan lalu bergerak mendekat lagi ke level psikologis 3% sehingga investor memang mencari aset-aset berdenominasi dolar AS kembali. Situasi seperti ini memang sudah terjadi sejak beberapa fundamental ekonomi AS berkembang menuju kondisi suku bunga the Fed harus naik. Sedangkan di pihak lain yaitu bank sentral dunia masih belum menunjukkan arah menormalisasi kebijakan moneternya.
Memang dengan mendengar kata kenaikan suku bunga khususnya the Fed, maka harga emas memang akan langsung terkoreksi. Namun memang beruntung sisi koteksi malam kemarin tidak terlalu besar karena secara geopolitik, AS masih menghadapi beberapa agenda politik dan ekonomj dengan pihak lain yang belum selesai. Seperti dengan Iran, Korea Utara dan China, serta konflik perjanjian NAFTA yang berkaitan dengan negara tetangganya yaitu Kanada dan Meksiko.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street mengalami pergerakan positif di mana bursa Dow naik 0,27%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,16% di level 92,621. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas seperti RBA minutes, penjualan eceran China dan AS, data awal PDB Jerman, data tenaga kerja Inggris, data sentimen ZEW Jerman dan data aktivitas manufaktur New York.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters