Dolar AS Berbalik Menguat, Harga Minyak Tersungkur

0
69

Harga minyak berbalik lebih rendah pada perdagangan di hari Senin (17/04/2023) setelah dolar AS menguat kembali dan para investor mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga Mei oleh Federal Reserve AS, yang dapat meredam harapan pemulihan ekonomi. Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka
turun $1,55, atau 1,8%, ke $84,76 per barel, sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) turun $1,69, atau 2,1%, menjadi $80,83 per barel.

Kedua kontrak membukukan kenaikan mingguan keempat berturut-turut minggu lalu, rekor terpanjang sejak pertengahan 2022. Sementara Dolar AS telah menguat bersamaan dengan kenaikan suku bunga, membuat minyak berdenominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar AS (DXY) naik sekitar 0,6% pada hari Senin.

Harus diakui bahwa penguatan Dolar AS pada awal perdagangan minggu ini tampaknya memberi sedikit tekanan pada harga minyak. Para pialang yakini bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pinjaman pada bulan Mei sebesar seperempat persentase poin lagi dan telah mendorong ekspektasi penurunan suku bunga akhir tahun ini, seperti yang biasanya terjadi dalam perlambatan.

Sementara itu, rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama China pada pukul 09.00 WIB pada hari Selasa diperkirakan akan positif untuk harga komoditas, dengan perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) akan memperhitungkan sebagian besar pertumbuhan permintaan tahun 2023.

Namun, IEA juga memperingatkan dalam laporan bulanannya bahwa pengurangan produksi yang diumumkan oleh produsen OPEC+ berisiko memperburuk defisit pasokan minyak yang diperkirakan terjadi pada paruh kedua tahun ini dan dapat merugikan konsumen dan pemulihan ekonomi global.

Neara-negara maju (G7) akan mempertahankan batas harga $60 per barel untuk minyak Rusia yang berlayar di laut, kata seorang pejabat koalisi, meskipun harga minyak mentah global meningkat dan beberapa negara meminta batas harga yang lebih rendah untuk membatasi pendapatan Moskow.

Di Irak, pemerintah federal dan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) telah menyelesaikan masalah teknis yang penting untuk melanjutkan ekspor minyak utara dari pelabuhan Ceyhan Turki ke pasar internasional, empat sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Senin.

Turki menghentikan 450.000 barel per hari (bph) ekspor utara Irak pada 25 Maret setelah putusan arbitrase oleh Kamar Dagang Internasional (ICC), yang memerintahkan Turki untuk membayar ganti rugi Baghdad sebesar $1,5 miliar untuk ekspor tidak sah KRG antara 2014 dan 2018.

Di Arab Saudi, ekspor minyak mentah pada Februari turun menjadi 7,455 juta barel per hari dari 7,658 juta barel per hari pada Januari, data resmi menunjukkan pada Senin.

Produksi minyak mentah serpih AS di tujuh cekungan serpih terbesar diperkirakan akan meningkat pada Mei sebesar 49.000 bpd menjadi 9,33 juta bpd, rekor tertinggi, data dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan pada hari Senin.