Indeks Nikkei Jepang menguat pada perdagangan sesi Jumat, setelah developer properti China Evergrande Group telah membuat kupon obligasi pembayaran. Namun, ketidakpastian seputar kenaikan suku bunga AS, dan kehati-hatian menjelang pemilihan umum serta laporan pendapatan perusahaan membatasi pergerakan Nikkei.
Indeks Nikkei ditutup menguat 0,34% pada level 28.804,85, setelah sempat menguat 0.98% di awal sesi atas pemberitaan bahwa pengembang properti China membuat pembayaran suku bunga obligasi. Untuk pekan ini, indeks mencatat penurunan 0,9%. Sementara itu indeks Topix ditutup menguat 0,7% di level 2.002,23.
Namun kondisi pasar masih tergerus oleh ketidakpastian yang justru berasal dari luar Jepang, menyusul Evergrande yang masih menghadapi pembayaran kembali utang nya, harga minyak yang masih tinggi dan kenaikan yield obligasi AS tadi malam.
Namun, jauh di atas itu, Jepang akan menyelenggarakan pemilihan umum nasional dan musim laporan pendapatan perusahaan yang akan dimulai pekan depan. Para pelaku pasar pasar hanya menantikanhasil kedua peristiwa itu sebelum mengambil posisi.
Partai berkuasa LDP kemungkinan dapat kehilangan kursi pada pemilihan majelis rendah pada 31 oktober mendatang. Namun koalisi berkuasa yang dibentuk dengan partai Komeito diperkirakan akan mempertahankan mayoritas, menurut laporan media lokal.
Saham sektor teknologi pimpin kenaikan, dengan saham perusahaan terkait chip, Tokyo Electron, menguat 4,4% dan Advantest naik 1,22%. Disco naik 2.99% setelah bukukan profit operasional semester pertama sebesar 71%.
Sementara itu, saham Japan Post Holdings mengalami penurunan 1,63% menjelang penjualan sahamnya oleh pemerintah, yang dapat menyerap hampir $8 miliar tunai dari pasar.