Ditengah Perang Mata Uang, Emas Berjaya

0
98

JAVAFX – Emas akan terus mendapat manfaat dari ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dan bisa bersinar lebih cerah ketika ancaman perang mata uang tumbuh.  Sebagaimana dikatakan oleh Alan Ruskin, kepala strategi global G10 FX di Deutsche Bank. Menurutnya emas bisa menjadi pemenang yang jelas dalam perang mata uang global.

Ancaman perang mata uang telah meningkat setelah Trump menuduh Cina dan Eropa memanipulasi mata uang mereka dalam posting twitter. Dalam sebuah cuitan diawal bulan Juli, Presiden AS Donald Trump menyinggung soal perang mata uang (Currency War). Dicuitkan olehnya bahwa China dan Eropa memainkan permainan manipulasi mata uang besar dan memompa uang ke dalam sistem mereka untuk bersaing dengan AS. Kita harus BALAS, atau terus menjadi boneka yang duduk dan menonton dengan sopan ketika negara lain terus memainkan permainan mereka – seperti yang mereka lakukan selama bertahun-tahun!

Ketegangan perdagangan semakin tinggi setelah Presiden AS Donald Trump mengancam hari Selasa (16/07/2019)  bahwa pemerintahnya masih dapat mengenakan tarif pada barang impor Cina senilai $ 325 miliar. Meskipun risiko perang mata uang global rendah, beberapa analis pasar melihatnya sebagai ancaman yang berkembang

“Dengan perang mata uang yang kemungkinan besar akan terjadi dalam pasangan USDCNY dan EUR USD, ini merupakan salah satu pendekatan untuk menghindari konflik langsung,” kata Ruskin dalam laporan itu. “Sejauh ini cara paling langsung dan sederhana untuk berdagang kompleksitas perang mata uang adalah dengan membeli emas.”

Sejak Juni, pasar emas telah diuntungkan dari melemahnya dolar AS karena pasar mengantisipasi kebijakan moneter longgar agresif dari Federal Reserve. Saat ini pasar mengharapkan bank sentral AS untuk memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada akhir bulan.

Harga emas di bursa berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Agustus mengalami kenaikan pada $ 1,423.30 per ounce, naik 0,88% pada hari itu. (WK)