Dikritik Republik, Biden Bela Kebijakan di Perbatasan

0
77
President-elect Joe Biden speaks Wednesday, Nov. 25, 2020, in Wilmington, Del. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Lebih dari 18.000 anak tanpa pendamping berada di dalam tahanan AS sejak mereka menyeberangi perbatasan selatan AS dalam beberapa bulan ini.

Hal itu menjadi ujian awal bagi pemerintahan Presiden Joe Biden.

Terkait kebijakan penanganan gelombang migran di perbatasan dengan Meksiko, Presiden AS Joe Biden mendapat tingkat persetujuan yang rendah.

57% dari mereka yang disurvey dalam jajak pendapat ABC News/Ipsos mengatakan mereka tidak setuju dengan caranya menangani situasi tersebut.

Meskipun Biden telah menganjurkan para migran untuk tetap berada di rumah, para pengkritik mengatakan pergeseran kebijakannya telah mendorong ribuan orang melakukan perjalanan berbahaya ke arah utara.

Biden menyetop pembangunan tembok perbatasan yang dimulai oleh mantan Presiden Donald Trump.

Biden juga mengatakan akan memberlakukan kebijakan imigrasi yang lebih manusiawi.

Arus migran yang lebih besar dimulai April lalu ketika Trump masih menjabat, tapi angkanya bertambah di bawah pemerintahan Biden.

Sebagian anggota Kongres mengunjungi perbatasan untuk meninjau situasinya secara langsung.

Senator Dan Sullivan, seorang Republik dari Alaska, mengatakan, “Bagi saya itu mengejutkan.

Saya pikir presiden dan wakil presiden harus pergi ke sana, melihat apa yang saya lihat, melihat apa yang dilihat oleh para anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat.

Ada hal-hal yang bisa segera kita lakukan untuk menghadapi tantangan disana.

Tapi sekarang ini, perbatasan terbuka.

Ada krisis kemanusiaan dan krisis kesehatan yang harus kita atasi.” Pemerintahan Biden mengatakan perbatasan itu tidak terbuka dan bahwa orang-orang dan keluarga ditolak masuk.

Pejabat pemerintah berargumen lonjakan migran terjadi berulang kali dan perlu pendekatan dari berbagai sisi.

Kate Bedingfield, direktur komunikasi Gedung Putih, mengatakan, “Arus migran itu bukan akibat kebijakan pemerintah satu dan kebijakan pemerintah lainnya.

Kedatangan migran itu terjadi akibat bencana terkait cuaca di wilayah itu.

Juga akibat orang-orang lari dari kemiskinan dan kekerasan.” Biden telah menunjuk Wakil Presiden Kamala Harris untuk memimpin respon pemerintah dalam menghadapi banyaknya anak-anak migran tanpa pendamping, satu-satunya kategori pencari suaka yang sekarang ini diperbolehkan memproses suaka di AS.

Pemerintah telah mendirikan sembilan tempat penampungan darurat bagi anak-anak itu, sebelum mengirim mereka ke tempat tinggal yang lebih permanen.

Lebih dari 80% anak-anak itu memiliki anggota keluarga di AS.

Bagi lebih dari 40%, anggota keluarga yang dimaksud adalah salah satu orangtua.

Pada akhirnya solusinya, kata Biden, melibatkan kerja sama dengan negara-negara seperti Honduras, Guatemala dan El Salvador agar orang-orang disana tidak merasa harus meninggalkan rumah mereka untuk datang ke AS.

Tapi itu akan memerlukan waktu panjang.