Dihina Korea Utara, Donald Trump Malah Bela Joe Biden

0
100

JAVAFX – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, memilih bela Joe Biden yang telah dihina oleh Korea Utara dengan sebutan ‘anjing gila’. Joe biden adalah satu calon presiden dari Partai Demokrat, Trump dan Joe Biden padahal berseberangan secara pandangan politik dan kemungkinan akan bersaing dalam pemilihan presiden AS pada tahun 2020 mendatang.

Donald Trump dalam celotehannya di Twitter seperti yang dilansir dari laman AFP pada Senin (18/11) mengatakan bahwa “Joe Biden mungkin lamban, tetapi dia bukan anjing gila. Dia sebenarnya lebih baik dari itu.”

Melalui kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengecam Joe Biden dengan kata-kata kasar pada hari Jumat pekan lalu. Sumpah serapah dilemparkan tak lama setelah Biden merilis iklan kampanye yang mengutuk kebijakan luar negeri Trump yang dapat menyengsarakan masyarakat.

Dalam kampanye tersebut, Joe Biden mengatakan Trump telah memuji diktator dan tiran, sementara menyingkirkan sekutu melalui kebijakannya. Meski tidak secara gamblang mengarahkan pernyataan tersebut ke Pyongyang, kata-kata “tiran” dalam iklan itu berbarengan dengan munculnya gambar Presiden AS Donald Trump tengah berjabat tangan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Singapura tahun lalu.

KNCA memandang Biden telah memfitnah kepemimpinan tertinggi DPRK atau Korut. Mereka menyamakan Biden dengan binatang gila yang kerap melukai banyak orang. Selain itu KCNA juga mengolok Biden mengidap penyakit demensia dan tidak kunjung terbangun dari tidur. Serupa dengan olokan Trump yang kerap menyebut Biden dengan sebutan “sleepy Joe”.

Ini bukan kali pertama Korea Utara mengomentari Biden. Pada bulan Mei lalu, Biden juga pernah disebut bodoh dan memiliki IQ rendah setelah menyebut Kim sebagai diktator dan tiran.

Trump dan Biden juga kerap saling sindir terkait pandangan politik masing-masing. Malah Trump saat ini sedang dibidik oleh Dewan Perwakilan dalam upaya pemakzulan.

Penyebab upaya pemakzulan itu adalah Trump dilaporkan menyalahgunakan wewenang dengan menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, supaya mau mengusut dugaan korupsi yang dilakukan anak Joe Biden, Hunter Biden, saat menjadi dewan komisaris di perusahaan energi Burisma.