China saat ini menjadi yang terdepan dalam menjalin kerja sama di bidang perdagangan dengan wilayah-wilayah besar seperti Afrika, dan beberapa negara di Asia di mana China berinvestasi langsung di wilayah tersebut.
Namun, saat ini China masih tertinggal dari Amerika Serikat (AS) dalam kerja sama di bidang perdagangan yang terjalin dengan wilayah di Amerika Latin walupun kini China berusaha untuk meningkatkan perdagangan dan investasinya di wilayah tersebut.
Menurut para analis, Amerika Latin menonjol dibandingkan wilayah lain di mana China telah menanamkan investasinya karena kebijakan pemerintah di wilayah tersebut yang lebih proteksionis ditambah kurang mencoloknya keterlibatan ekonomi AS di bagian lain dunia.
Data menunjukkan bahwa “China telah menjadi mitra investasi baru untuk Amerika Latin, tetapi tampaknya (kehadiran China) tidak menjadi ancaman langsung bagi investor lama di kawasan itu,” kata Pusat Kebijakan Pengembangan Global Universitas Boston dalam sebuah studi awal tahun ini.
Minggu ini, sejumlah pejabat pemerintah AS berada di Amerika Latin untuk mencari proyek infrastruktur berkaitan dengan rencana Kelompok negara G7 guna “Membangun Kembali Dunia yang Lebih Baik”.
Rencana tersebut, yang diumumkan pada bulan Juni lalu, dipandang sebagai pesaing dari program “Jalur Sutra” China yang membangun proyek infrastruktur di negara berkembang.
Kelompok G-7 sendiri terdiri dari negara-negara industri yang kaya dan sangat maju.
Beberapa ekonom telah menyampaikan keprihatinan atas praktik pinjaman yang dilakukan oleh pemerintah China, dengan mengatakan negara-negara bisa berutang terlalu banyak untuk proyek-proyek besar yang tidak sesuai dengan biayanya.
Investasi China dalam semua proyek baru di Amerika Latin antara tahun 2005 dan 2009 dari 4 persen naik menjadi 6,8 persen selama periode lima tahunan yang berakhir pada 2019 lalu, menurut kalkulasi database fDi Markets.
Dalam sebuah kasus penting dilaporkan bahwa China mulai berinvestasi di Chili hanya lima tahun yang lalu dan sekarang menjadi sumber utama modal asing negara Amerika Selatan tersebut, kata Jorge Heine, mantan duta besar Chili untuk China.
Amerika bertahan sebagai investor utama kawasan ini dengan jumlah sekitar 22 persen dari total sumber asing yang ada.
Konsumen Amerika bergantung pada Amerika Latin untuk barang-barang pertanian sementara Meksiko, negara terpadat kedua di kawasan itu, menganggap Amerika sebagai investor langsung terbesarnya.