JAVAFX – Harga emas berakhir lebih tinggi dihari Senin (12/08/2019) mendekati level tertinggi dalam enam tahun ini. Sentimen kenaikan masih didapatkan dari belum redanya kekhawatiran akan perang dagang AS – China yang berlarut-larut. Disisi lain, demonstrasi di Hong Kong telah meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan pasar global dan ekonomi. Alhasil harga emas di bursa Comex naik $ 8,70, atau 0,6%, menjadi $ 1.517,20 per troy ons.
Goldman Sachs, dalam catatan di hari Minggu, mengatakan perang perdagangan AS-China memiliki efek yang lebih besar pada ekonomi AS daripada yang mereka harapkan dan memperingatkan bahwa risiko resesi telah meningkat. Tak heran bila sejumlah bank-bank sentral melakukan pelonggaran suku bunga saat ini. Hal ini sebagai langkah menghindari risiko termasuk potensi resesi.
Ini menjadi modal kuat bagi logam mulia dimana saat inflasi rendah dan dolar yang lebih lembut bulan ini, maka harga emas menemukan panggungnya. Harga sudah melonjak kembali di atas $ 1.500 untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam tahun dan momentum itu belum akan hilang dalam waktu dekat ini.
Logam mulia memang berakhir dengan kerugian kecil pada hari Jumat, tetapi mencatat kenaikan mingguan 3,5%, yang terkuat sejak 21 Juni. Volatilitas pasar saham di sekitar ketegangan perdagangan AS-Cina dikreditkan dengan mengangkat aset surga, termasuk emas. Potensi untuk pemilihan awal di Italia dan kekhawatiran yang berlanjut atas protes di Hong Kong, juga telah memberikan dukungan.
Pihak berwenang Cina mengutuk protes akhir pekan sebagai “tanda-tanda pertama terorisme” dan bersumpah untuk menindak demonstran. Pihak berwenang membatalkan penerbangan keluar dari bandara kota setelah dipadati oleh pemrotes. (WK)