JAVAFX – Data tenaga kerja AS gaglkan laju penguatan harga emas pada perdagangan Jumat kemarin di mana masih tampak ada untuk rencana lebih kuat terhadap kenaikan suku bunga the Fed.
Pekan lalu sebelumnya bergerak besar berkat tekanan yang besar dari pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya krisis baru di Argentina sehingga beberapa mata uang negara berkembang termasuk rupiah mengalami tekanan greenback. Penguatan harga emas juga sebetulnya terbatas, di mana sisi beli emas di India dan China sedikit pulih berbarengan dengan mulai melemahnya dolar AS tersebut.
Namun karena tensi perang dagang masih belum mereda, membuat yuan kembali tertekan dolar sehingga sisi beli emas pun jadi terbatas. Apalagi Jepang akan menjadi target baru dari tarif Trump. Sebelumnya dukungan penguatan emas kali ini juga datang dari hasil data ADP payroll yang jauh turun sehingga diperkirakan data nonfarm payroll atau NFP akhir pekan nanti akan jelek.
Namun hasil data nfp diluar dugaaan ternyata sangat bagus, naik di atas rata-rata diikuti pula besaran upah per jamnya juga naik terbaik dalam 1 dekade terakhir, semakin menambah daya dukung akan naiknya suku bunga the Fed lebih lanjut. Kondisi ini tentu bukan cerita bagus bagi harga emas lagi.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,00 atau 0,25% di level $1201,30 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga emas mengalami penurunan 0,5%.
Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,01 atau 0,06% di level $14,19 per troy ounce.
Berbeda dengan negara lain, kinerja ekonomi AS kemarin memang kadang menunjukkan kinerja yang lebih bagus meski ada perang dagang sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed memang sulit untuk dibendung lagi. Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan. Dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya. Apalagi Kanada masih gagal sepakat dengan AS dalam masalah perdagangan sehingga tensi perang dagang di kawasan semakin memanas.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup negatif di mana bursa DowJones turun 0,31%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,40% di level 95,430 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data PDB Jepang, inflasi China dan data PDB Inggris.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi