Data Sentimen Ekonomi Jepang Bantu Yen Alami Penguatannya

0
20773

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(9/11/2017), data sentimen ekonomi Jepang bantu yen alami penguatannya di perdagangan sesi Asia siang ini dimana dapat dipastikan bahwa ekonomi negeri Matahari Terbit tersebut lambat laun menampakkan sisi pertumbuhan yang positif sehingga kenaikan suku bunga Jepang segera dapat diharapkan sebelum 2019 nanti.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara melemah dan berada di level 113,52. Untuk AUDUSD untuk sementara menguat dan berada di level 0,7680. Dan untuk USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,6316.

Sejauh ini pula penguatan greenback masih terus dipertanyakan investornya setelah masalah kemajuan reformasi pajak AS yang nampaknya sedang menghadapi kemunduran jadwal pembicaraan di Kongres AS, membuat sejak semalam greenback mengalami perjalanan yang kurang menggembirakan, karena banyak pihak khususnya Presiden Trump ingin masalah ini segera selesai sebelum libur Thanksgiving.

Banyak pihak percaya bahwa dengan reformasi pajak, ekonomi AS akan melejit, namun sebagian juga sangat menyayang paket kebijakan ini, karena dapat membuat defisit anggaran pemerintah melejit dan mengoyak belanja pemerintah AS yang melatar belakangi sebagian besar ekonomi AS juga seperti belanja militer.

Namun faktor keterpilihan Jerome Powell sebagai ketua the Fed juga membuat pasar tidak bisa berkutik dengan posisi jual dolar AS, karena sifat calon pengganti Janet Yellen sangat mendukung agar dolar AS tetap terjaga ‘strong’ sehingga bisa kita lihat siang ini, meski data sentimen bisnis Jepang lebih baik daripada sebelumnya, namun penguatan yen sendiri tidak terlalu besar adanya.

Seperti kita ketahui bahwa data ini juga merupakan salah satu datavpendukung bagi BoJ untuk melihat dan menghitung serta memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang di masa yang akan datang sehingga data ini bisa mempengaruhi pula bagaimana kebijakan suku bunga Jepang juga.

Kembali lagi, tentang gaya kepemimpinan Powell sendiri memang belum teruji, namun sifat yang hampir mirip dengan Yellen dapat dipercaya akan menjaga kekokohan dolar AS hingga 4 tahun mendatang, apalagi gubernur BoJ sendiri nampaknya juga tidak akan ada pergantian, sehingga patut dimaklumi bahwa yen sendiri nampaknya memang sengaja tidak terlalu dikuatkan, sebagai bentuk persetujuan dan patuh terhadap Abenomics.

Sedangkan kunjungan Trump untuk bertemu dengan Xi Jinping memang akan momentum spesial pekan ini, namun belum ada kelanjutan cerita yang seru bagi pasar sehingga tanggapan dolar AS sendiri juga tidak terlalu digoyang. Yang pasti pasar sedikit gembira dengan upaya Trump untuk membujuk China dalam membantu usaha AS mengembargo Korea Utara beberapa bulan lalu sehingga Semenanjung Korea tidak terlalu bergejolak kembali. Dan Jepang sendiri berharap bahwa pertemuankedua pemimpin tersebut dapat juga membuka pintu impor Jepang ke AS juga makin lebar.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Guardian