Data PMI Mendorong Harga Emas Diatas $1790 Kembali

0
100

Mengakhiri perdagangan di hari Jumat (16/12/2022), harga emas melakukan rebound dari posisi terendah secara mingguan setelah rilis laporan IMP Global S&P AS. Harga mencapai posisi tertinggi baru intraday di $1.793. Hasil ini sekaligus mengakhiri kinerja minggu pada level yang sama seperti tujuh hari yang lalu.

Bergerak naik dari kisaran harga $1.770, emas mampu menembus dengan sukses harga $1.785 setelah rilis laporan IMP Global S&P AS yang hasilnya berada di bawah ekspektasi pasar. Menurut laporan pendahuluan, pada bulan Desember PMI Manufaktur Global S&P turun dari 47,7 menjadi 46,2, berlawanan dengan konsensus pasar di 47,7. PMI Layanan Global S&P turun secara tak terduga dari 46,2 pada November menjadi 44,4 pada Desember.

Sederet angka-angka ekonomi tersebut membebani Dolar AS sehingga mundur sejenak. Disisi lain, juga terjadi penurunan harga ekuitas di Wall Street yang membatasi penurunan greenback, namun turut menjadi sentiment positif bagi Emas.

Hingga akhir perdagangan XAU/USD berakhir di $1793, setelah berusaha dengan keras menembus harga piskologis di $1.800. Harga emas berhasil bertahan di atas support jangka pendek utama di $1.770 pada hari Jumat.

Secara mingguan, kinerja emas masih belum bisa membukukan penutupan di atas $1.800. Indikator teknis mulai mendukung koreksi dalam jangka pendek. Jika logam mulia ini berhasil menembus $1.800 dengan konfirmasi penutupan, itu akan menyarankan kenaikan lebih lanjut menuju $1.860 pada awalnya dan kemudian perkiraan ke $1.900.

Harga emas memang berhasil naik sedikit di atas SMA 200-hari meskipun pada perdagangan di hari Kamis mengalami penurunan yang sangat tajam. Dari sini, harga emas masih mempertahankan bias bullishnya, dimana kisaran harga $1.780-$1.775 masih wilayah support awal. Jika emas stabil diatas $1.790 (SMA 200-hari) dan mengonfirmasi level tersebut sebagai support, harga dapat menguji $1.800 dalam jangka pendek sebelum menargetkan $1.830 (Fibonacci retracement 50% dari tren turun jangka panjang) dan $1.860 (level statis ).”

Sebaliknya, jika menerobos kebawah area supportnya di $1.780-$1.775 (Fibonacci retracement 38,2%, SMA 20-hari) maka peluang penurunan akan mengarah ke $1.740 (level statis) dan $1.720 (SMA 100-hari, SMA 50-hari).”

Ditengah keyakinan ini, pasar patut mewaspadai sejumlah retracement yang dapat terjadi dalam waktu dekat. Dalam jangka pendek misalnya, terlihat potensi penguatan Dolar AS kembali. Setidaknya, ada posisi short non-komersial dibangun ke level yang cukup besar di kwartal ketiga 2022, tetapi beberapa dari posisi tersebut telah dipangkas karena berkembangnya ekspektasi siklus kenaikan suku bunga yang melambat.

Ketika pertumbuhan global melambat selama Q2 di tengah meningkatnya risiko geopolitik, diyakini bahwa pembelian safe haven akan mengangkat harga emas. Target harga di akhir tahun 2023 adalah $1.900.