Poundsterling Inggris semakin tertekan lagi, pada Jumat siang terpantau harga menurun di level $1.14200 setelah data penjualan ritel dirilis.
Penjualan ritel di Inggris merosot 1,6% bulan ke bulan pada Agustus 2022, penurunan terbesar sepanjang tahun ini dan menyusul kenaikan 0,4% pada Juli. Angka datang jauh lebih buruk daripada perkiraan pasar dari penurunan 0,5%, dengan kenaikan harga dan biaya hidup membebani belanja konsumen.
Penjualan turun di semua sektor utama yaitu makanan (-0,8%), bahan bakar mobil (-1,7%) dan toko non-makanan (-1,9%), terutama peralatan olahraga, mainan, furnitur dan penerangan. Tahun ke tahun, penjualan ritel turun 5,4%. Jika dibandingkan dengan level pra-coronavirus pada Februari 2020, total penjualan ritel masih lebih tinggi 0,5%.
Poundsterling sebelumnya sudah tertekan karena menguatnya dolar AS yang lebih dianggap menjanjikan ketika spekulasi kenaikan suku bunga Fed akan lebih agresif.
Sekarang pair GBPUSD terlihat sudah menyamai level terendah pada Maret 2020 di 1.14090 dan kini support kunci level $1.14000 yang akan di uji selanjutnya.