Halo traders, dolar AS dalam minggu ini mengalami penurunan karena tertekan oleh gejolak yang terjadi disektor perbankan yang memicu aksi lepas dolar AS. Meskipun The Fed sempat menaikan suku bunga 25bps hari Rabu malam, tetapi memberi isyarat akan mengetatkan kebijakannya kedepan artinya bisa saja pada pertemuan berikutnya tidak ada kenaikan atau naik suku bunga dengan tingkat lebih kecil. Itu yang menjadi tekanan utama buat dolar.
Saham-saham bank regional AS merosot minggu ini setelah jatuhnya Firest Republik membuat pasar khawatir akan kesehatan ekonomi AS.
Kini para trader fokus menunggu rilis data tenaga kerja AS atau Non-Farm Emplpyment (NFP) AS yang dirilis setiap Jumat pertama.
Data NFP bulan April diprediksi ada pertambahan 181K, lebih sedikit dari bulan sebelumnya 236K.
Sedangkan tingkat pengangguran bulanan diprediksi naik 0,1% menjadi 3,6%.
Data tersebut menunjukan adanya penurunan, dan jika hasilnya sesuai perkiraan maka bisa menambah derita dolar AS.
Indeks dollar saat ini ada dilevel 100.900 tidak jauh dari level low 100.420. Ada potensi dolar tertekan menguji level tersebut dan membuat mata uang utama menguat.
Gold berpotensi kembali bullish menguji level tertinggi sepanjang masa yang disentuh Kamis pagi di $2077.89.
