Pertumbuhan pekerjaan AS meningkat pada bulan Januari dan upah juga meningkat, tertinggi di hampir dua tahun terakhir, menunjukkan kuatnya sektor lapangan kerja AS yang terus bertahan. Kondisi dapat menyulitkan Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga di bulan Mei seperti yang diperkirakan oleh pasar keuangan saat ini.
Nonfarm payrolls AS meningkat 353.000 pekerjaan pada bulan lalu. Laporan ketenagakerjaan yang diawasi secara ketat dari Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS ini pada hari Jumat juga menunjukkan tingkat pengangguran bertahan di angka 3,7% di bulan Januari.
Sementara itu, Pendapatan Rata-Rata Per Jam dalam sebulan melonjak dari 0,4% menjadi 0,6% dan dapat berarti kenaikan inflasi akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Pendapatan Rata-rata Tahunan juga naik dari 4,1% menjadi 4,5%.
Permintaan yang tangguh dan produktivitas pekerja yang kuat kemungkinan mendorong bisnis untuk mempekerjakan dan mempertahankan lebih banyak karyawan, sebuah tren yang dapat melindungi ekonomi dari resesi tahun ini.
Data tenaga kerja AS yang kuat menunjukkan kondisi ekonomi AS yang stabil meski inflasi masih di atas target 2% bank sentral. Fed kemungkinan belum akan menurunkan suku bunga untuk menurunkan inflasi mencapai target.
The Fed kemungkinan besar masih akan mempertahankan suku bunga yang sudah tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Suku bunga yang tinggi mendorong kenaikan yield obligasi serta dolar AS, dan menyeret harga emas.
Indeks dolar AS menguat tajam pasca rilis data NFP dan sentimen konsumen AS yang sama-sama mencatat hasil yang baik dan saat ini berada di sekitar level 103.81. Sementara itu, yield obligasi AS saat ini berada di 4.05% naik tajam dari 3.8% di awal pembukaan perdagangan Jumat.
Menguatnya yield obligasi dan dolar AS menyeret emas dari level tertinggi 2024 di 2.065 yang disentuh kemarin, terjun bebas ke level 2.027, meski berhasil pulih dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 2.036.
