Data NFP AS Dan Penantian Pasar Atas Sikap The Fed Selanjutnya

0
132

Data Nonfarm Payrolls AS memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap pasar. Laporan yang dirilis bulanan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS, memberikan informasi tentang kondisi pekerjaan di AS secara keseluruhan, kecuali sektor pertanian. Sehingga, data ini sangat dipantau oleh para pelaku pasar.

Lalu bagaimana data ini pengaruhi pasar keuangan, secara khusus? Di tengah kondisi pasar yang kurang stabil mulai dari inflasi yang tinggi, ancaman resesi hingga geopolitik. Dapat dikatakan data ini salah satu yang memiliki peran yang menggambarkan kondisi perekonomian AS.

Data Nonfarm Payrolls ini diamati secara cermat oleh Federal Reserve, karena menjadi salah satu yang memengaruhi bank sentral AS itu dalam proses pengambilan keputusan kebijakan moneter, terutama suku bunga. Data ketenagakerjaan yang kuat dapat meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga, sementara data yang lemah dapat mengarah pada sikap kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Di tengah kondisi ekonomi global secara umum, dan ekonomi AS secara khusus yang masih berjuang menghadapi inflasi yang tinggi, maka opsi selanjutnya bagi bank sentral adalah dengan menaikkan suku bunga. Meski sejauh ini the Fed masih berhati-hati dalam mengambil sikapnya, untuk menghindari masuk ke jurang resesi

Dengan data Nonfarm Payrolls yang kuat, yang dapat berimbas pada kenaikan suku bunga dalam upaya mengendalikan inflasi yang tinggi, akan memengaruhi imbal hasil dan harga obligasi. Kenaikan imbal hasil ini menjadi pendorong menguatnya dolar AS dan nilai tukar terhadap mata uang lain, khususnya mata uang utama.

Dengan demikian, jika data Nonfarm payrolls kali ini menunjukkan angka yang positif, meningkat sesuai atau bahkan lebih besar dari ekspektasi pasar, maka dapat dipastikan dolar AS akan menguat. Imbasnya, dolar AS akan mencatat kenaikan terhadap mata uang utama.

Data NFP yang lebih baik dari perkiraan ini juga akan memengaruhi perdagangan emas. Dengan data yang positif, The Fed hampir dipastikan akan menaikkan suku bunga, imbal hasil obligasi yang menguat dan dolar AS yang melanjutkan tren kenaikannya, akan membuat emas yang tidak memiliki imbal hasil ini akan kembali redup dan lanjutkan penurunannya.