JAVAFx -Data yang menakar perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen atau kerap disebut dengan indeks harga konsumen (Consumen Price Index) di Amerika Serikat pada basis tahunan, secara mengejutkan naik 1.9% pada bulan Maret 2019 dari level terendah dalam dua setengah tahun, yaitu 1.5% pada bulan Februari.
Data tersebut juga sedikit di atas konsensus pasar yang mematok kenaikan 1.8%.
Sementara untuk basis bulanan, data US CPI juga terdeteksi naik 0.4% pada bulan Maret 2019. Sekaligus merupakan kenaikan terbesar sejak Januari 2018. Data tersebut juga lebih bagus dari kenaikan 0.2% pada bulan Februari dan melibas ekspektasi pasar yang mempreksi naik 0.3%.
Untuk data Core CPI, atau data yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli konsumen selain item makanan dan energi, juga mengalami kenaikan meski tipis, yaitu 0.1% pada bulan Maret sama seperti bulan sebelumnya. Namun lebih rendah dari konsensus pasar yang mematok naik 0.2%.
Namun secara keseluruhan, data positif tersebut di atas menjadi sentimen positif bagi performa USD, terutama terhadap EUR, setelah pada saat bersamaan kebijakan ECB untuk tidak merubah suku bunga pada level 0% menjadi faktor peredam geliat EURUSD.
Pada grafik H4, EURUSD nampak tertekan dan rentan menuju support kritis pada level 1.12079. Support kuat short term terletak pada level 1.11752