JAVAFX – Publikasi data vital dari Washington untuk item US CPI bulan November nampak lebih bagus dari prediksi, yaitu naik 0.3% setelah sebelumnya naik 0.4%. Namun lebih baik dari estimasi naik sebatas 0.2%.
Data yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen tersebut sedikit lebih bagus dibandingkan untuk elemen di luar makanan dan energi atau dikenal dengan Core CPI.
Core CPI nampak naik sama persis dengan sebelumnya dan juga perkiraan para ekonom, yaitu 0.2%.
Kedua data yang berlabel “mixed” tersebut nampaknya belum mampu mendongkrak performa the greenback terhadap rival mata uang utama lainnya.
Sementara di sisi lain, komoditi unggulan berdenominasi USD, yaitu Gold masih solid bergerak mendekati resisten 1468.70.
Namun, sikap antisipasi para partisipan forex market dan komoditi, terutama para pemburu Gold, nampaknya tidak terlalu antusias secara dramatis mentransaksikan Gold sebelum rilisan FOMC meeting digelar pada Kamis (12 Desember 2019) jam 02.00 WIB dini hari nanti.
Kecuali, jika menyeruak kabar spontan terkait perkembangan pembicaraan dagang antara AS dan Cina, maka pola fluktuasi USD terhadap rival mata uang utama lainnya, dan khususnya Gold akan kian intens dengan volatilitas yang tinggi.
Dari analisa teknikal lebih lanjut, jika Gold mampu menembus 1468.70, berpotensi test resisten kritis 1473.41. Ekstensi dominasi buyers di atas 1473.41 akan memulihkan perspektif bias bullish Gold , dengan sasaran berikut 1479.41; 1482.55-1483.85, lalu 1487.96 dan 1494.05-1495.03. Resisten kuat short term 1500.72
Sebaliknya, jika skenario tersebut kandas dan Gold terus tertekan di bawah 1464.27 rentan menuju support 1459.56 dan support kritis 1455.13. Pergerakan di bawah 1455.13 mempertajam tendensi bearish Gold. Sasaran berikutnya 1450.56; 1455.99 dan support kuat short term pada area 1436.54-1430.10