JAVAFX – Dolar AS mengalami pelemahan tajam hari Kamis, turun ke level terlemah terhadap yen sejak September 2019. Greenback juga melanjutkan pelemahannya terhadap euro dan sterling dengan EUR naik diatas 1.12000.
Ini merupakan pekan yang mengecewakan untuk greenback yang telah mencatat rentetan pelemahan sejak tanggal 21 Februari. Indeks dolar AS (DXY) telah turun 3% dibulan Februari, sebagian besar penurunan disebabkan spekulasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari coronavirus. Penurunan yang semakin tajam terjadi minggu ini dimana Fed benar-benar mengejutkan pasar dengan menurunkan suku bunga secara darurat sebesar 50bps pada hari Selasa.
Rangkaian penurunan ini telah mendorong dolar AS tertekan ke level 96.54 atau level yang disentuh awal Januari lalu. Beberapa investor menahan harapan bahwa laporan non-farm payroll hari Jumat dapat menyelamatkan dolar dari tekanan.
Secara tradisional, non-farm payrolls adalah laporan pergerakan pasar yang luar biasa yang dapat dengan mudah mengubah prospek mata uang tetapi dalam kasus ini, tidak mungkin. Ekonom mencari pertumbuhan pekerjaan dan pertumbuhan upah melambat. Mengingat sikap pasar saat ini terhadap dolar AS dan aksi jual hampir 1.000 poin dalam sebuah laporan yang lemah seharusnya memiliki dampak yang lebih besar pada greenback daripada yang kuat. Alasannya, investor akan melihat angka lunak sebagai pembenaran untuk pelonggaran lebih lanjut oleh Federal Reserve. Sejumlah besar di sisi lain akan diberhentikan karena ditunda dan tidak mencerminkan dampak sebenarnya dari coronavirus. Meskipun lebih banyak indikator mendukung laporan yang kuat daripada yang lemah, setiap kenaikan awal dari jumlah yang baik harus memudar dengan cepat.
Data NFP bulan Februari diprediksi bertambah 175.000 tetapi itu turun dibandingkan bulan sebelumnya 225.000.
USD / JPY turun di bawah 106,50 dan bisa menuju 105 jika NFP mengecewakan. Harga emas atau Gold bahkan mendaki naik dekati level tertinggi tahun ini 1689.18 dan bukan tidak mungkin akan menguji level psikologis 1700.00 jika data tenaga kerja AS meleset.