IMF memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global akan terganggu oleh wabah virus Corona. Menurut Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa di proyeksi ada kemungkinan pemotongan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.1-0.2 persen. Virus Corona per hari ini telah menewaskan hampir 1700 orang.
Akibat Virus Corona ini, sektor pariwisata dan transportasi adalah sector yang paling terpukul dan IMF masih terus mengamati apakah aka nada dampak-dampak lainnya terhadap ekonomi karena masih mengamati seberapa cepat Cina menahan penyebaran virus Corona dan apakah virus ini akan terus menyebar ke seluruh dunia. Jika virus Corona ini dapat di tangani dengan cepat dan infeksi virus Corona menurun, maka pertumbuhan ekonomi yang sempat melemah akan terjadi Rebound.
Jika dibandingkan dengan Sindrom Pernafasan Akut (SARS), ekonomi Cina saat itu hanya mencakup 8% dari ekonomi global, sehingga tidak terlalu berdampak besar terhadap ekonomi global. Tapi saat ini, ekonomi Cina telah mencakup 19% dari ekonomi global sehingga dampak negative terhadap ekonomi Cina akan berpengaruh besar terhadap perekonomian global.
Secara teknikal, Safe Havens menguat. Gold di prediksi akan terus menguat menuju resisten satu di level 1586.85 hingga resisten dua di level 1591.18 dengan kemungkinan koreksi turun sebatas level 1579.93 pada pivot hingga level 1575.60 pada support satu. USDJPY di prediksi dapat melemah menuju support satu di level 109.68.