JAVAFX – Harga minyak mentah di bursa berjangka menguat pada perdagangan hari Kamis (02/04/2020), mengirim harga WTI naik hampir 25% setelah Presiden Donald Trump mencuitkan bahwa ia mengharapkan Arab Saudi dan Rusia untuk mencapai kesepakatan untuk secara signifikan memangkas produksi.
Diawal perdagangan, harga sudah bergerak naik atas prospek untuk penurunan produksi minyak mentah AS setelah perusahaan eksplorasi dan produksi energi Whiting Petroleum Corp mengajukan kebangkrutan Rabu dan dari laporan bahwa China sedang meningkatkan persediaan minyak mentahnya.
Di hari Kamis pagi, Trump mencuitkan bahwa ia mengharapkan pengurangan “sekitar 10 Juta Barel, dan mungkin jauh lebih banyak.” Dia kemudian mentweet bahwa itu bisa mencapai 15 juta barel.
Memang, jika Rusia dan OPEC setuju melakukan pemotongan besar-besaran lagi, ketidakseimbangan pasar akan mengering dan mendukung harga minyak. Sayangnya, ada keraguan bahwa pemotongan tersebut bisa benar-benar dilakukan.
Disis lain, Kantor berita Sputnik membantah klaim Trump tentang percakapan telepon antara Putin dan putra mahkota Saudi. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah bahwa tidak ada percakapan seperti itu. Sementara, kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency, mencuitkan bahwa kerajaan telah menyerukan pertemuan “mendesak” Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya “dengan tujuan mencapai solusi yang adil untuk memulihkan keseimbangan pasar minyak. ”
Harus diakui bahwa selain cuitan Trump yang terlalu dini, sentimen fundamental lainnya cukup bagus buat minyak. Perjanjian pemangkasan produksi minyak kemungkinan akan dicapai dengan cepat, tetapi itu mungkin hanya memberikan reli terbatas karena kehancuran permintaan tidak akan melihat tanda-tanda bantuan untuk setidaknya beberapa bulan lagi. Tak heran bila harga minyak AS kemungkinan akan bertahan di level $ 30 per barel.
Pada penutupan perdagangan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik $ 5,01, atau 24,7%, menjadi menetap di $ 25,32 per barel setelah mencapai tertinggi $ 27,39 di New York Mercantile Exchange. Sementara harga minyak mentah Brent untuk kontrak bulan Juni naik $ 5,20, atau 21%, menjadi $ 29,94 per barel di ICE Futures Europe.
Kedua jenis minyak mentah ini menandai kenaikan persentase satu hari terbesar mereka pada rekor, berdasarkan bulan-bulan depan, menurut Dow Jones Market Data.