Bos fesyen Italia Brunello Cucinelli menawarkan cuti berbayar enam bulan kepada para pekerjanya yang menolak divaksin COVID-19.
Saat pemerintah Italia memperdebatkan wajib tidaknya penyuntikan vaksin di sejumlah tempat kerja, Cucinelli mengatakan pada Kamis bahwa kurang dari 1 persen dari 1.200 pekerjanya memilih untuk tidak ikut dalam vaksinasi yang digelar perusahaannya sebulan lalu.
“Jelas di dalam perusahaan identitas mereka langsung diketahui.
Sekarang, logikanya, para karyawan yang biasa bekerja pada meja yang sama tidak akan mau dekat-dekat dengan mereka yang tidak mau divaksin,” kata Cucinelli pada harian La Repubblica dan La Stampa.
“Penawaran saya bagi mereka adalah tinggal di rumah dengan enam bulan tunjangan dan kemudian akan kita lihat,” kata dia.
“Saya tak bisa memaksakan vaksin, tapi saya juga tak bisa mempertaruhkan mereka yang memutuskan untuk divaksin.” Cucinelli, yang terkenal dengan sweater kasmirnya yang dibanderol 1.000 dolar plus, sering mempromosikan apa yang disebutnya pendekatan “humanistik” pada kapitalisme, berdasarkan rasa hormat kepada manusia dan alam.
Perusahaannya berpusat di dusun abad pertengahan Solomeo di Italia tengah, di mana dia memperbaiki jalan, menanam anggur, membangun teater, dan mendirikan sekolah seni dan kerajinan.