JAVAFX – Ekonomi AS kemungkinan akan kehilangan pekerjaan pada bulan Maret,yang secara tak terduga akan mengakhiri 113 bulan berturut-turut dari pertumbuhan lapangan kerja seiring langkah-langkah ketat untuk mengendalikan pandemic coronavirus yang menutup bisnis dan pabrik, yang mengkonfirmasi resesi bakal terjadi.
Laporan data tenaga kerja yang diawasi ketat pada hari Jumat tidak akan sepenuhnya mencerminkan penurunan ekonomi yang dipicu coronavirus. Pemerintah mensurvei bisnis dan rumah tangga untuk laporan tersebut pada pertengahan Maret, sebelum sebagian besar populasi berada di bawah semacam penguncian, membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Laporan hari Jumat dapat mempertajam kritik terhadap penanganan pemerintahan Trump terhadap krisis kesehatan masyarakat, dengan mengecilkan ancaman pandemic pasa fase awalnya. Data menunjukan bahwa 10 juta orang Amerika mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran dalam dua minggu terakhir bulan Maret.
Amerika Serikat memiliki jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi tertinggi, penyakit pernafasan yang disebabkan virus telah menginfeksi 214.000 orang. Hampir 5000 orang telah meninggal di negara tersebut, menurut perhitungan Reuters.
“Ekonomi AS telah jatuh ke jurang yang dalam,” kata Chris Rupkey, kepala ekonom di MUFG di New York. “Di mana-mana Anda melihat Washington dan pemerintah negara bagian tidak siap untuk penyebaran cepat virus dan kerusakan parah yang akan terjadi pada perekonomian jika bisnis ditutup dan pekerja dirumahkan.”
Menurut survei ekonom Reuters, daftar gaji nonpertanian (non-farm payroll) mungkin turun 100.000 pekerjaan bulan lalu, memecah rekor kenaikan pekerjaan yang terjadi hingga Oktober 2010. Payroll meningkat 273.000 pekerjaan pada Februari. Tingkat pengangguran juga diprediksi bertambah 0,3% menjadi 3,8%.
Dengan klaim pengangguran, indikator kesehatan pasar tenaga kerja yang paling tepat waktu, memecahkan rekor selama beberapa minggu terakhir dan mayoritas orang Amerika sekarang berada di bawah perintah “tinggal di rumah” atau “tempat berlindung”, Oxford Economics memprediksi penggajian. bisa merosot setidaknya 20 juta pekerjaan pada bulan April, yang akan menerbangkan rekor 800.000 pada Maret 2009.
sumber reuters