JAVAFX – Harga emas di bursa berjangka melemah sedikit di perdagangan hari Selasa (17/11/2020). Risk Appetite yang terjadi di kalangan pedagang dan investor memang memudar karena mengganasnya kembali wabah Covid-19 yang mengamuk terus-menerus mempengaruhi psikologi pasar. Namun sayang hal tersebut tidak dapat memberi energi bagi emas untuk melakukan kenaikan harga.
Risk appetite yang terjadi di bursa saham global menjadikan hasil yang beragam, dimana indek saham AS turun. Indek saham Dow dan S&P 500 memiliki rekor naik pada perdagangan sebelumnya. Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember turun $ 1,80 pada $ 1,886.
Emas juga gagal memanfaatkan pelemahan dolar AS. Indek dolar AS kembali melemah disaat Greenback terus menderita di pasar valuta asing. Indek Dolar AS meregang di posisi yang tidak jauh dari level terendahnya baru-baru ini.
Sejumlah negara bagian AS memberlakukan pembatasan kembali pada bisnis dan pertemuan publik, karena Covid-19 mengamuk dan banyak tempat tidur rumah sakit penuh atau hamper penuh. Suasana di AS dan di Eropa ini tidak dapat membantu tetapi mengurangi selera risiko pedagang dan investor menuju liburan yang kemungkinan akan membuat keluarga terpisah. Terlepas dari berita yang sangat menggembirakan tentang vaksin yang terlihat baru-baru ini, ada hari-hari gelap yang menanti AS, Eropa, dan negara-negara lain yang terpukul parah oleh pandemi.
Para pedagang dan investor telah sedikit terpengaruh oleh laporan bahwa pemerintahan Trump berencana untuk mengambil tindakan yang sangat keras terhadap China selama dua bulan ke depan, sebelum Trump meninggalkan White House, termasuk dilaporkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintahan Biden akan datang terasa sulit untuk memutar kembali.
Baru hari ini, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menerbitkan rencana untuk mewajibkan perusahaan China yang diperdagangkan di bursa saham AS agar auditor diawasi oleh AS. Jika perusahaan China tidak mematuhinya, mereka akan ditutup dari bursa saham AS.
Secara teknis, harga emas berjangka untuk kontrak bulan Desember memiliki keuntungan teknis jangka pendek secara keseluruhan. Tujuan kenaikan harga berikutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di bulan Desember di atas resisten kuat di tertinggi November $ 1.966,10.
Dalam jangka pendek, harga emas di bursa berjangka berpotensi turun apabila harga di bawah level support yang solid di $ 1,848 yang merupakan posisi terendah bulan November. Sebaliknya, jika harga menguat kembali dan menembus level resistensi di $ 1.900, berpeluang mengekspose ke $ 1.920. Untuk itu, harga harus bertahan setidaknya diatas level terendah minggu ini di $ 1.861,50.