Dolar AS terhuyung-huyung di atas level support utama di perdagangan sesi Kamis. Ini tak lepas karena para pelaku pasar saat ini hanya wait and see pada sejumlah data ekonomi AS yang dapat memengaruhi sikap the Fed pada pertemuan bank sentral akhir bulan ini.
Investor telah bertaruh atas jatuhnya dolar ketika dunia pulih dari pandemi COVID-19. Namun belakangan ini para pelaku pasar meragukan apakah rebound ekonomi AS yang sangat kuat menimbulkan ancaman bagi asumsi utama bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
Sentimen pasar pun telah menahan spekulan untuk menambahkan banyak ke posisi jual dalam beberapa pekan terakhir dan telah mengerem apa yang sebulan lalu tampak seperti tren turun tanpa henti.
Pejabat Fed telah mulai mengisyaratkan diskusi mengenai tapering dan pada hari Rabu The Fed mengumumkan akan melepas kepemilikan obligasi korporasi yang dikumpulkan melalui fasilitas darurat tahun lalu – tanda lain dari langkah-langkah pandemi akan segera berakhir.
Payroll ADP AS – yang kerap menjadi ujian lakmus untuk angka non-pertanian yang lebih luas – diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 650.000 pekerjaan saat data dirilis pada 1215 GMT hari ini. Turun dari laporan sebelumnya dengan angka kenaikan 742.000 pada bulan sebelumnya.
Angka payroll yang meleset jauh dari perkiraan pada April, di mana hanya sebanyak 266.000 jumlah penerimaan tenaga kerja dengan perkiraan kenaikan sebesar 1 juta
Secara global, The Fed tertinggal karena bank sentral lain mulai mendiskusikan dan bahkan menetapkan jadwal untuk kenaikan, seperti yang terjadi di Selandia Baru, Kanada, Norwegia dan telah diisyaratkan oleh pembuat kebijakan Bank of England – yang menopang penguatan pound.
Pertemuan Fed berikutnya adalah pada bulan Juni, sementara Bank Sentral Eropa bertemu minggu depan dengan investor yang berfokus pada apakah akan bertahan dengan laju pembelian obligasi saat ini.
Indeks dolar, yang mengukur perdagangan greenback terhadap enam mata uang mayoritas, bertahan di 89,946 di mana telah menemukan dukungan kuat di sesi terakhir setelah jatuh 2% pada April dan 1,6% lebih lanjut pada Mei.