Presiden Trump memutuskan mengenakan tarif 10% terhadap sekitar US$ 200 miliar produk impor dari China mulai pekan depan, karena Cina menolak berunding di tengah ancaman Amerika. Akibat keputusan Trump mengenakan tarif sekitar US$ 200 miliar produk impor dari China tersebut, maka China berjanji akan membalas tindakan Presiden AS Donald Trump, namun tak menyebut kapan melakukan langkah tersebut.
Menteri Luar Negeri China Geng Shuang belum menyebut apa tindakan balasan yang akan dilakukan. “Kami akan umumkan nanti pada saatnya,” katanya, seperti dikutip dari Washington Post. Cina berharap, Trump bisa memperbaiki keputusannya sebelum deadline 24 September.
Rencana Trump memukul produk dari China tak berhenti pada kebijakan tarif yang baru dilakukannya terhadap Cina. Trump kemarin mengatakan, jika Cina melakukan balasan, maka Amerika akan kembali mengenakan tarif impor dari China pada 2019 mendatang lebih besar lagi, serta mengenakan kenaikan tarif lagi pada tambahan US$ 267 miliar produk dari China.
China sebelumnya juga mengatakan akan merespons menerapkan kenaikan bea masuk terhadap US$ 60 miliar produk dari AS dan akan dikenakan atas 5207 produk AS, tidak berubah dari proposal semula. Cina juga memiliki rencana baru untuk memberlakukan tarif sebesar 10% atas Liquefied Natural Gas (LNG), lebih rendah dari proposal semula sebesar 25%.