Pasukan China mengikuti dan memperingatkan agar tidak mendekat sebuah kapal perang AS yang memasuki perairan di dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan, kata militer negara itu pada Kamis (20/10).
Ini merupakan peningkatan ketegangan terbaru di wilayah perairan yang disengketakan itu.
Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat menyatakan USS Benfold “secara ilegal” berlayar memasuki wilayah perairan China tanpa izin, melanggar kedaulatan negara itu, dan bahwa Angkatan Laut dan Angkatan Udara China melacak kapal tersebut.
“Kami dengan sungguh-sungguh menuntut agar pihak AS segera menghentikan tindakan provokatif semacam itu, atau kalau tidak akan menanggung konsekuensi serius dari peristiwa-peristiwa yang tidak terduga,” lanjutnya.
Angkatan Laut AS mengatakan Benfold “menegaskan hak-hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel, konsisten dengan hukum internasional.” “Pada akhir operasi, USS Benfold keluar dari klaim berlebihan itu dan melanjutkan operasi di Laut China Selatan,” kata juru bicara Armada ke-7 AS Mark Langford.
AS kerap melakukan apa yang disebutnya sebagai misi kebebasan navigasi di Laut China Selatan untuk menantang klaim teritorial China.
China telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan itu, yang dilalui oleh jalur pelayaran vital dan juga mengandung ladang-ladang gas serta wilayah yang kaya ikan.
Laut China Selatan telah menjadi satu dari banyak titik ketegangan dalam hubungan sulit antara China dan AS, dengan Washington menolak apa yang disebutnya sebagai klaim teritorial tidak sah oleh Beijing.
China mengklaim wilayah yang luas di Laut China Selatan.
Taiwan, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Filipina mengajukan klaim yang tumpang tindih di sana.