China Mengklaim Tingkat Kematian Covid-19 Tidak Setinggi Virus Lainnya

0
96
Blood sample with respiratory coronavirus positive

JAVAFX – Pada hari Selasa (25/2) pagi, pemerintah China mengumumkan korban meninggal akibat terinfeksi cirus corona di provinsi Hubei kini mencapai 2.663 orang dan 20 jiwa berada diluar China. Pihak berwenang terus meningkatkan penanganan dengan melakukan pencegahan penyebaran wabah virus tersebut yang terus menelan korbannya.

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan angka-angka kasus kematian terbaru sekitar 115 jiwa dengan jumlah total kasus di Tiongkok menjadi lebih dari 77.658 orang terinfeksi, 27.232 orang dinyatakan sembuh dan Sekitar 2.663 pasien dinyatakan kritis, sementara 2.589 lainnya diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Dalam waktu 24 hari terakhir, ada sekitar 71 kasus berat dengan 68 diantaranya berasal dari Provinsi Hubei, pusat penyebaran virus corona.

Korea Selatan mencatat lonjakan infeksi wabah corona tertinggi hingga lebih dari 830 kasus dengan 231 diantaranya merupakan kasus baru. Sementara di Italia mencatat lonjakan kasus wabah virus corona tertinggi dengan tujuh pasien dinyatakan meninggal dunia.

Kendati demikian, China mengklaim tingkat kematian akibat Covid-19 tidak setinggi Ebola, SARS, MERS, dan virus besar lainnya.

Duta besar China untuk Indonesia, Xiao Qian mengatakan klaim tersebut berdasarkan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa jurnal kesehatan lain. Tingkat kematian virus corona per 23 Februari 2020 hanya sebesar 3,3%, kendati epidemi itu telah menewaskan lebih dari 2.600 orang.

Secara komparatif berbicara tingkat kematian akibat Covid-19 itu rendah. Tingkat fatalitas Ebola 40,4%, sementara per hari ini Covid-19 antara 2,3 atau 3,3% terus berubah. Tingkat kematian SARS juga lebih tinggi dari virus corona yakni sebesar 9,6%, sementara MERS dan virus N1H1 masing-masing sekitar 34,4% dan 77.6%.

Tak hanya itu, Xiao juga mengatakan tingkat kesembuhan pasien pengidap virus corona terus meningkat.