Duta Besar China untuk Amerika Serikat Xie Feng telah memprotes pernyataan yang dibuat Presiden AS Joe Biden mengenai pemimpin China Xi Jinping.
Pihak Kedubes China menyatakan Amerika Serikat harus segera bertindak untuk menghilangkan dampak negatif atau menanggung seluruh konsekuensi.
Sebuah pernyataan dari Kedubes China pada Kamis (22/6) menyatakan bahwa Dubes China, Xie Feng, “membuat pernyataan serius dan protes keras” kepada pegawai senior di Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (21/6).
“Pemerintah dan rakyat China tidak menerima provokasi politik apa pun terhadap pemimpin utama China, dan akan menjawab dengan tegas,” kata pernyataan tersebut.
“Kami mendesak pihak AS untuk segera mengambil tindakan sungguh-sungguh untuk menghilangkan dampak negatif serta menghargai komitmennya.
Bila tidak, ada konsekuensi yang harus ditanggung,” lanjutnya.
China murka setelah Biden menyebut Xi Jinping sebagai “diktator” pada acara penggalangan dana pada Selasa (20/6), sebuah gejolak yang tidak diharapkan hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyelesaikan lawatannya ke Beijing guna menstabilkan hubungan antara kedua negara adidaya tersebut.
Para analis menyatakan meskipun ada kontroversi, kedua negara tidak terlalu tertarik untuk membuat pernyataan Biden menggagalkan upaya peningkatan hubungan.
Tidak ada liputan terhadap isu tersebut di media resmi China pada Kamis.
Pada Rabu, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning menyatakan pernyataan tersebut “sangat absurd” dan “tidak bertanggung jawab”.
Mao Ning menyatakan pernyataan itu secara serius melanggar fakta, protokol diplomatik dan martabat politik China serta merupakan “provokasi politik terbuka”.
Wakil juru bicara Kemenlu AS Vedang Patel pada Rabu menyatakan bahwa Washington terus mengharapkan keterlibatan diplomatik dengan China “pada waktunya, ketika waktunya tepat”.
Patel menyatakan bahwa Biden meyakini diplomasi adalah cara untuk maju, tetapi juga menambahkan “tentu saja hal itu tidak berarti kami tidak akan berterus terang dan lugas mengenai perbedaan kita”.
Pernyataan Kedubes China menyatakan perkataan Biden “bertentangan dengan komitmen yang dibuat oleh pihak AS, dan melemahkan kepercayaan bersama”.
“Presiden Biden telah menyatakan secara gamblang bahwa Amerika Serikat menghargai sistem China, tidak berusaha mengubahnya dan tidak berniat memulai Perang Dingin baru.
Namun, dengan perkataan yang tidak bertanggung jawab mengenai sistem politik dan pemimpin utama China, orang-orang dipastikan akan mempertanyakan ketulusan dari pihak AS,” lanjut pernyataan itu.