JAVAFX – Catatan buruk harga emas berlanjut pada perdagangan Senin kemarin dengan rasa masih berada di kisaran harga terendah tahunannya meskipun dolar AS juga alami tekanannya.
Harga emas masih gagal memanfaatkan momentum pelemahan greenback semelam, di mana data penjualan eceran AS juga turun, namun masih memiliki sisi pertumbuhannya dalam 5 bulan terakhir. Emas sendiri tidak bisa berada di area positifnya karena diperkirakan sisi koleksi emas fisik di investor akan berkurang.
Data pertumbuhan ekonomi China pada periode lalu sedikit mengalami perlambanan, menandakan sisi konsumsi masyarakat China akan menurun. Impor emas China diperkirakan bisa turun. Selain itu impor emas India juga turun bulan ke 6 di mana ini dipengaruhi oleh penguatan mata uang rupee. Kedua negara merupakan negara pengimpor emas terbesar didunia, sehingga diperkirakan secara global, permintaan emas fisik akan turun.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $0,30 atau 0,02% di level $1240,90 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,03% di level $15,81 per troy ounce.
Sedikit banyak sisi jual emas masih dipengaruhi oleh pernyataan the Fed pekan sebelumnya. Laporan tengah tahun dari bank sentral AS, Federal Reserve di hadapan parlemen di akhir pekan lalu seakan membangkitkan rasa jual lagi pada emas dan mendekatkan diri ke harga terendah 7 bulannya dan sekaligus ditutup di area yang negatif. The Fed menyatakan bahwa pertumbuhan ekonominya masih akan terus mendukung kebijakan suku bunganya yang masih bisa naik di tahun ini. Tentunya mendengar kata suku bunga, maka harga emas memang menjadi tidak menarik lagi dikoleksi.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,18%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,24% di level 94,503. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu notulen RBA meeting, pidato Mark Carney, data tenaga kerja Inggris, pidato Jerome Powell.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi