JAVAFX – Buyback harga emas tetap terbuka, berharap pasar saham yang tidak kondusif pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli yang diperkuat dengan melihat pergerakan mata uang AS yang masih bisa melemah.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $1,50 atau 0,12% di level $1228,90 per troy ounce.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas mengalami kondisi beli yang tipis namun tetap berhasil bertahan diatas level psikologis $1200 per troy ounce dimana sisi beli emas sempat muncul diikuti pergerakan dolar yang juga menguat dipengaruhi keinginan the Fed untuk menaikkan suku bunganya lagi. Faktor emas masih dikoleksi karena kondisi geopolitik di Timur Tengah dan politik Uni Eropa yang masih belum diketahui keberhasilannya sehingga masih membuat investor mencari emas untuk digunakan sebagai alat investasi pengaman sesaatnya.
Secara umum, kondisi rencana kenaikan suku bunga Fed serta keberhasilan kesepakatan dagang AS dengan beberapa negara telah berhasil membuat koreksi emas. Dimana harga emas sempat melemah dipicu oleh kinerja bagus greenback akibat kenaikan suku bunga the Fed yang semakin mudah dilakukan dalam waktu dekat. Sinyal akan naiknya kembali suku bunga di akhir tahun memang selalu membawa harga emas ke sisi yang lebih sulit untuk pulih.
Harapan pulihnya harga emas akan terjadi meski dengan pergerakan yang besar kembali. Ini melihat situasi dari bursa saham dunia hari ini, jika ada penurunan besar lagi pasar saham Asia, maka peluang aksi safe haven emas masih terbuka di hari ini. Konsekuensi kenaikan suku bunga dan perang tarif telah berdampak buruk ke bursa saham, disinilah letak keinginan beli emas masih bisa muncul hari ini.
Sebetulnya pulihnya harga emas memang sangat dibutuhkan bank sentral untuk digunakan menjaga nilai aset mereka agar tidak tergerus inflasi. Kondisi emas yang terus tertekan semenjak the Fed melakukan normalisasi kebijakan moeneternya, membuat fungsi emas sebagai alat pelindung nilai sempat dikatakan gagal.
The Fed sudah menyatakan suku bunga naik, dan ini akan bisa mendatangkan komentar miring lagi dari Presiden Trump yang selalu mengkritisi secara keras terhadap kebijakan suku bunga Fed. Perrtentangan antara the Fed dengan Trump akan selalu memberikan ruang pulihnya emas, setidaknya emas masih ingin bertahan diatas level psikologis ini.
Kesempatan beli emas memang masih besar terbuka, mengingat pasar saham masih belum stabil, hingga ada kepastian politik antara Trump dengan Powell terwujud, atau masalah perang tarif. Kesempatan penguatan. Emas memang terbuka dimana terlihat bahwa dolar akan segera terkoreksi sejenak.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi