JAVAFX – Bursa saham Asia menderita kerugian pada perdagangan hari Senin (4/5) pagi karena ketegangan meningkat antara Amerika Serikat dan China akan memanas kembali serta mendorong kekhawatiran investor akan hambatan lebih lanjut terhadap pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid-19.
Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Negara Mike Pompeo menambahkan kekhawatiran dengan upaya baru untuk menyalahkan pandemi di China, di mana wabah virus corona baru diyakini berasal dari situ.
Ada sejumlah besar bukti mengatakan bahwa virus itu muncul dari sebuah laboratorium di kota Wuhan di bagian negara China tengah.
Pompeo tidak memberikan bukti atau membantah kesimpulan intelijen AS bahwa virus itu bukan buatan manusia. Namun komentar tersebut berlipat ganda pada tekanan Washington terhadap China ketika kematian AS dan kerusakan ekonomi meningkat pesat.
Namun, Beijing membantah tuduhan itu.
Ketegangan antara AS dan China mengurangi suasana panas bagi investor bahkan ketika beberapa negara melonggarkan penguncian mereka dan kembalu meningkatkan harapan untuk memulai pemulihan ekonomi global.
Indeks Hang Seng menukik tajam 3,77% ketika AS -China memanas. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,51% karena Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan mempertahankan target imbal hasil obligasi selama tiga tahun pada 0,25% dan tingkat uang tunai pada tingkat yang sama.
Indeks KOSPI turun sebesar 1,91%, Indeks Komposit Shanghai dan ShenzhenComponent tetap stabil masing-masing di level 2.860,80 dan 10.721,78.
Pasar di China dan Jepang tutup untuk liburan.
Sementara itu, suasana hati investor semakin berkurang karena kekhawatiran gelombang kedua kasus pandemi Covid-19 melonjak bahkan ketika beberapa negara melonggarkan tindakan penguncian yang diterapkan untuk mengekang penyebaran virus corona.