Bursa Saham Asia Masih Tersenyum Karena Optimisme Percobaan Tahap Awal Vaksin Menyatakan Positif

0
103

JAVAFX – Bursa saham Asia melonjak pada perdagangan hari Selasa (19/5) dan minyak memperpanjang kenaikan karena optimisme bahwa ekonomi global akan segera pulih dengan cepat setelah percobaan tahap awal yang berhasil dari vaksin corona.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,5% ke level tertinggi dua minggu. Indeks ASX/S&P 200 dan Indeks Hang Seng masing-masing naik 2%, Indeks KOSPI naik 1,8% sementara indeks blue-chip China naik 0,8% dan Indeks Nikkei 225 naik 2% ke level tertinggi sejak awal Maret.

Kenaikan saham Asia mengikuti reli di Wall Street semalam setelah data dari vaksin COVID-19 Moderna Inc, yang pertama kali diuji di Amerika Serikat, menunjukkan itu menghasilkan antibodi pelindung dalam kelompok kecil sukarelawan sehat.

Hasil tes awal yang positif mendorong sentimen karena investor bertaruh pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan.

Analis, untuk saat ini, memperkirakan kontraksi tajam dalam pertumbuhan ekonomi dunia dengan prospek untuk tahun 2021 mendatang masih tidak pasti karena belum ditemukannya vaksin untuk Covid-19 saat ini.

Para ahli memperkirakan vaksin yang aman dan efektif bisa memakan waktu 12 hingga 18 bulan untuk berkembang.

Di Wall Street semalam, Indeks S&P 500 membukukan kenaikan persentase satu hari terbesar dalam hampir enam minggu, dengan kenaikan 3,15%. Indeks Dow Jones naik 3,85% dan Nasdaq Composite bertambah 2,44%.

Optimisme vaksin mengirim hasil aset keuangan melonjak semalam karena investor melepas obligasi, sementara emas keluar dari puncaknya. Harga spot terakhir naik 0,4% $1,739.2 per ounce.

Ada kabar baik di Eropa juga, setelah Perancis dan Jerman menyerukan pembentukan Dana Pemulihan 500 miliar euro ($ 543 miliar) yang dapat menawarkan hibah kepada negara-negara dan wilayah yang paling terpukul oleh krisis corona.

Harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan, karena pelonggaran kuncian global mendorong harapan kegiatan ekonomi dan karena produsen tampaknya akan menindaklanjuti dengan pemotongan produksi yang direncanakan.

Minyak mentah Brent terakhir naik 1,24% atau 43 sen pada level $35,21. Minyak mentah AS melonjak 2,7% atau 87 sen menjadi $32,69.