JAVAFX – Minyak mentah berjangka terpantau turun pada perdagangan di bursa komoditi hari Senin di Asia, menjelang pertemuan teknis OPEC yang dijadwalkan berlangsung Rabu mendatang ini. Investor mengharapkan OPEC untuk merekomendasikan pelonggaran pengurangan pasokan yang ada yang dapat membalikkan keuntungan minyak.
Minyak mentah berjangka Brent turun 0,74% menjadi $42,92, sementara minyak mentah berjangka WTI turun 0,81% menjadi $40,22.
Minyak naik lebih dari 2% pada perdagangan sebelumnya di hari Jumat setelah Badan Energi Internasional merevisi permintaan minyak 2020 naik 400.000 barel per hari. Namun, situasi Covid-19 yang memburuk secara global di atas pertemuan OPEC mendatang melihat cairan hitam membalikkan keuntungan Jumat.
OPEC+ berencana akan melakukan pelonggaran pengurangan produksi pada bulan depan dan potensi rebound di produksi AS dapat menambah tekanan pada sisi penawaran dari persamaan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor kasus baru sebesar 230.370 dalam 24 jam pada hari Minggu waktu setempat, dengan negara bagian Florida menyumbang lebih dari 15.000 kasus. Jumlah kasus global dengan cepat mendekati angka 13 juta dan lebih dari 560.000 kematian akibat virus corona telah dicatat hingga pada 13 Juli, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Negara-negara yang paling terpukul termasuk beberapa peminat minyak terbesar seperti AS, Brasil, India, dan Afrika Selatan, yang diperkirakan akan semakin mengurangi permintaan. Investor juga menunggu dirilisnya data perkiraan pasokan minyak mentah American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa besok untuk menilai risiko kelebihan pasokan.
