Bursa Jepang Di topang Aksi Bergain Hunting Investor

0
83

Pasar saham Jepang jatuh pada hari Selasa mengikuti aksi jual di Wall Street, atas kekhawatiran potensi gagal bayar oleh perusahaan pengembang China Evergrande Group yang mendorong investor keluar dari pasar ekuitas. Namun, penurunan di pasar Jepang berhasil dibatasi oleh langkah pedagang yang mengambil saham murah.

Indeks Nikkei Average turun 2,03% di level 29.880,27, sementara indeks Topix mencatat penurunan 1,77% ke level 2.063,05. Namun pelaku pasar mengatakan dampak aksi jual di pasar Jepang terbatas.

Tumbuhnya kekhawatiran akan kemungkinan default oleh Evergrande mengguncang pasar global pada hari Senin, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq bukukan persentase penurunan harian terbesar sejak Mei.

Indeks Nikkei Jepang melonjak lebih dari 6% sejak awal bulan ini karena harapan kepemimpinan politik baru dan penurunan infeksi COVID-19 yang mengangkat sentimen investor.

Saham penggerak besar indeks, SoftBank Group menyeret indeks Nikkei, sahamnya jatuh 5,36% pada hari Selasa, diikuti oleh pemasok peralatan chip Tokyo Electron yang turun 2,53% dan produsen AC Daikin Industries turun 3,57%.

Saham yang sensitif terhadap ekonomi global juga menurun, dengan saham pembuat baja turun 3,53% dan pembuat mesin jatuh 3,01% sementara saham pengirim tergelincir 2,89%.

Namun, saham terkait perjalanan naik di tengah harapan pembukaan kembali ekonomi setelah Tokyo melihat angka penurunan infeksi COVID-19. Saham perusahaan penerbangan ANA Holdings naik 1,7% dan Japan Airlines naik 3,09%. Central Japan Railway, yang mengoperasikan kereta cepat antara Tokyo dan Osaka, naik 1,2%.

Saham Daiichi Sankyo menjadi pemain terbaik di Nikkei dengan sahamnya naik 7,43%, diikuti oleh Kansai Electric Power, yang naik 1,17%.

Saham TOTO Ltd turun 6,06%, menjadi saham dengan kinerja terburuk, sementara Komatsu turun 4,95%.