Bursa Asia Naik Dibantu Sinyal Optimis Perang Dagang

0
83

JAVAFX – Bursa saham Asia terpantau naik pada perdagangan hari Rabu (27/11) dibantu sinyal optimis dari pembicaraan via telepon dari pembesar kedua negara yang terlibat perang tarif perdagangan antara Amerika Serikat – China dan ekspetasi Federal Reserve masih tetap mempertahankan suku bunga pada posisi rendah mendukung sentiment para pelaku pasar.

Suasana positif mendorong Wall Street yang ditutup pada level teringgi di hari Selasa kemarin dan memicu kepercayaan pada Indeks MSCI yang naik 0,19%, Indeks S&P200 menguat 0,65%, Indeks Nikkei 225 naik 0,36%.

Saham blue-chip Cina melah berbailk arah, turun 0,39% setelah data menunjukkan laba di perusahaan-perusahaan industri China menurun secara tahunan untuk bulan ketiga berturut-turut pada Oktober, mengikuti penurunan harga dan produksi produsen yang berkelanjutan dan menggarisbawahi momentum pelambatan di dunia ekonomi terbesar kedua.

Biro Statistik Nasional China merilis Laba industri turun 9,9% pada bulan Oktober tahun ke tahun menjadi 427,56 miliar yuan ($60,74 miliar), menandai penurunan terbesar sejak periode Januari-Februari dan jika dibandingkan dengan penurunan 5,3% pada September jauh lebih dalam.

Sektor industri China telah berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir karena melambatnya permintaan di dalam negeri dan dampak dari perselisihan perang tarif perdagangan antara Amerika Serikat dan China mengurangi pendapatan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa AS dan China hampir mencapai kesepakatan pada fase pertama dari perjanjian perang tarif perdagangan setelah wakil dari kedua negara berbicara melalui telepon dan setuju untuk terus bekerja pada masalah yang tengah membebani perkonomian global.

Tetapi sementara Trump mengatakan Washington berada dalam “pergolakan akhir” kesepakatan perdagangan dengan Beijing, ia juga menggarisbawahi dukungan AS untuk pengunjuk rasa di Hong Kong, dipandang sebagai titik sakit bagi Beijing.

Komentar Trump datang bersamaan dengan data ekonomi yang melemah dari perkiraan yang menunjukkan kontraksi bulanan keempat berturut-turut dalam kepercayaan konsumen dan penurunan tak terduga dalam penjualan rumah baru pada Oktober.

Namun, kepercayaan konsumen masih tetap berada pada level yang dapat mendukung pembelanjaan konsumen yang stabil, dan data perumahan untuk bulan September direvisi naik, dengan pembelian menyentuh level tertinggi lebih dari 12 tahun.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Senin bahwa kebijakan moneter “diposisikan dengan baik” untuk mendukung pasar tenaga kerja AS yang kuat.

Pada penutupan sebelumnya di hari Selasa, Indeks Dow Jones naik 0,2% di 28.121,68, Indeks S&P 500 naik 0,22% menjadi 3.140,52 dan Indeks Nasdaq Composite menguat 0,18% di 8.647,93.

Di pasar mata uang, dolar menguat 0,06% terhadap yen di level 109,10 JPY, euro sedikit lebih lemah terhadap dolar di level $1,1017. Indeks dolar yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam rival utama, naik 0,06% dan berada di level 98,313.