Bursa Asia Bullish Pasca China Merilis Manufaktur PMI Sesuai Dengan Harapan

0
86

JAVAFX – Pasar saham Asia dibuka naik pada akhir perdagangan di hari Jumat (31/1) pasca China merilis data manufaktur PMI yang naik sesuai dengan harapan dan kekhawatiran para pelaku pasar ditengah harapan Tiongkok bisa mengatasi wabah virus corona yang banyak merenggut lebih ratusan nyawa dan menginfeksi ribuan orang, menurut pembaruan terbaru oleh Komisi Kesehatan Nasional China.

Indeks Hang Seng naik 0,79%, Indeks Kospi naik 0,45%, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,37%, Indeks Nikkei 225 melambung 1,4%.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan rebound 0,54%.

Sentimen pendukung adalah China merilis data indeks pembelian manajer (PMI) di bidang manufaktur yang tumbuh di angka 50,0 untuk bulan Januari, sesuai dengan yang diperkirakan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PMI manufaktur resmi Januari datang pada 50,0. PMI manufaktur resmi sebelumnya 50,2 pada bulan Desember. Pembacaan PMI di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sementara yang di bawah level tersebut sinya kontraksi.

PMI manufaktur dirilis tepat setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis mengumumkan wabah coronavirus yang dimulai di Wuhan, Cina sebagai darurat kesehatan global. Data ini dirilis ini ditengah upaya Beijing untuk menahan wabah virus yang sedang berlangsung di negara yang telah mengirim kegelisahan di pasar global dalam beberapa hari terakhir.

Komisi Kesehatan Nasional China pada hari Jumat bahwa virus corona kembali menelan korban jiwa sebanyak 43 kematian dan 1.982 orang yang terjangkit wabah tersebut. Itu membuat total kematian di negara tersebut menjadi 213 dan terinfeksi 9.692 kasus yang dikonfirmasi.

Untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, sejumlah provinsi di China memperpanjang liburan panjang Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung – sebuah langkah yang akan menghantam bisnis dan rantai pasokan global.

Ekonomi China sudah berada di bawah tekanan sejak tahun lalu di tengah perang dagang yang berkepanjangan dengan AS. Sekarang, wabah virus corona kemungkinan besar akan membuat lebih banyak tekanan pada ekonomi terbesar kedua di dunia yang telah melihat pertumbuhan lebih lambat.

Wall Street dengan cepat memulihkan kerugiannya dan berakhir lebih tinggi setelah komentar WHO.

Indeks Dow Jones berakhir naik 0,43%, Indeks S&P 500 naik 0,31% dan Indeks Nasdaq 0,26% naik 1,3%.

Perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia telah merespons virus ini dengan menangguhkan beberapa operasi di China. Starbucks mengatakan akan menutup separuh tokonya di China, pasar terbesar kedua. British Airways telah menghentikan semua penerbangan ke Cina dan American Airlines menangguhkan penerbangan Los Angeles ke dan dari Shanghai dan Beijing.

Hotel, maskapai penerbangan, kasino, dan operator kapal pesiar adalah salah satu industri yang mengalami dampak paling cepat. CEO Apple Tim Cook mengatakan pemasok perusahaan di China telah terpaksa menunda pembukaan kembali pabrik yang telah ditutup untuk liburan Tahun Baru China hingga 10 Februari.