Bukukan Penurunan Mingguan, Harga Minyak Naik Tipis

0
82
Oil pumps and rig at sunset

JAVAFX – Harga minyak dalam perdagangan berjangka naik tipis pada hari Jumat (03/05), dimana harga minyak mentah AS rebound sedikit dari level terendah di harga satu bulan terakhir pada hari sebelumnya. Meski demikian, secara mingguan harga membukukan penurunan mingguan kedua berturut-turut.

Berakhirnya pengabaian AS terhadap sanksi minyak Iran Kamis, bersama dengan gejolak politik yang terus-menerus di Venezuela, telah mengarah pada kemungkinan pasokan minyak mentah yang lebih ketat. Namun, produksi A.S. terus berada pada level puncaknya.

Para pedagang juga mempertanyakan apakah Arab Saudi, kepala faktor-faktor Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, akan memutuskan untuk membantu menebus minyak yang hilang dari pasar, atau bergerak untuk memperpanjang perjanjian pemangkasan produksi dengan produsen besar yang disebabkan berakhir pada akhir Juni.

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik hanya 13 sen, atau sebesar 0,2%, menetap di $ 61,94 per barel, sempat naik hingga di $ 62,52. Kontrak bulan depan mengalami kerugian mingguan sekitar 2,2%. Pada penutupan sebelumnya, harga berada di $ 61,81 di New York Mercantile Exchange, yang merupakan harga termurahnya sejak 1 April.

Harga minyak dunia, Brent untuk kontrak pengiriman bulan Juli naik sebesar 0,1%, menjadi $ 70,85 per barel di ICE Futures Europe. Harga sempat turun di bawah $ 70 pada hari Kamis tetapi berakhir pada $ 70,75, terendah untuk kontrak bulan depan sejak 9 April. Harga kontrak bulan depan kehilangan sekitar 1,1% untuk minggu ini.

Kedepannya, harga minyak mentah masih akan tetap rentan terhadap kekhawatiran akan kebijakan OPEC dan sekutu mereka. Sejauh mana mereka mampu mempertahankan perjanjian pemangkasan produksi di masa depan, sementara disisi lain terjadi peningkatan produksi dari AS, Saudi dan Rusia.

Arab Saudi sendiri telah berjanji untuk meningkatkan produksi minyak jika diperlukan, karena pemerintahan Donald Trump mulai melarang semua ekspor minyak Iran. Namun di balik layar, Riyadh dan Washington menghadapi kemungkinan pertikaian mengenai jumlah barel tambahan yang akan disediakan kerajaan ke pasar global demi menjaga harga minyak mentah stabil.

Minyak mentah Brent menemukan dukungan harga sementara di level $ 70 dimana minyak mentah WTI masih berpeluang mendapatkan pembeli diatas level $ 60. Namun, tren kenaikan harga tidak lagi mendominasi berita utama setelah Eropa Timur menemukan penggantian untuk minyak mentah Rusia yang terkontaminasi dan kekacauan Venezuela tampaknya belum mencapai klimaks kunci dulu. Dari sini, terlihat bahwa potensi peningkatan produksi AS bisa memukul mundur harga.

Minyak mentah berjangka ditutup melemah tajam pada perdagangan sebelumnya, dan terus mundur dari harga tertinggi dalam enam bulan yang dicapai bulan lalu, dimana pasar energi menunggu kabar atas langkah selanjutnya dari OPEC karena pengabaian AS terhadap sanksi minyak Iran berakhir dan ketika laporan pemerintah AS pekan ini mengungkapkan hampir Kenaikan 10 juta barel dalam pasokan minyak mentah domestik. Itu adalah pendakian mingguan terbesar tahun ini sejauh ini. Data juga mengungkapkan bahwa produksi minyak mentah mingguan AS naik sekitar 100.000 barel ke rekor 12,3 juta barel per hari.

Sementara itu, Baker Hughes melaporkan di hari Jumat bahwa jumlah pengeboran rig AS yang aktif naik 2 hingga 807 minggu ini, tetapi total jumlah rig domestik yang aktif, yang mencakup rig gas alam, turun 1 hingga 990.

Secara fundamental, sentimen telah bergeser pada faktor pendukung tren menurun dalam minggu ini dimana kenaikan besar-besaran cadangan minyak AS diperparah oleh berita bahwa produksi Rusia melampaui target produksi OPEC + pada bulan lalu.

Untuk saat ini, tren kenaikan harga minyak di tahun 2019 masih tetap utuh tetapi rusak disejumlah sisi dimana pilar-pilar dasar yang mendukung kenaikan harga menunjukkan beberapa retakan yang berkaitan.

Secara teknis, penembusan harga minyak mentah di bawah posisi terendah perdagangan di hari Kamis akan menjadi perkembangan yang agak bearish untuk prospek harga dalam jangka waktu dekat-menengah.

Para pelaku pasar komoditas sebaiknya juga mencerna data ekonomi A.S. atas laporan pasar tenaga kerja utama untuk April menunjukkan bahwa 263.000 pekerjaan baru diciptakan pada bulan itu, membantu menurunkan tingkat pengangguran ke posisi terendah 49-tahun di 3,6%. Laporan pekerjaan yang kuat sering dilihat sebagai faktor yang berpotensi mendukung permintaan minyak mentah.(WK)