Jakarta (ANTARA News) – PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) membidik laba bersih sepanjang 2017 akan mencapai sedikitnya Rp3 triliun atau mencatatkan pertumbuhan lebih dari 15 persen (year on year/yoy) dibanding 2016 ketika perseroan meraup laba Rp2,6 triliun.
Direktur Keuangan BTN Iman Noegraha Soeko dalam diskusi usai berbuka puasa di Jakarta, Minggu malam, mengatakan perseroan memang merevisi ke bawah target pertumbuhan laba bersih, yang sebelumnya sebesar 20 persen (yoy).
Namun, revisi tersebut karena realisasi laba pada 2016 yang lebih besar dibanding perkiraan. Awalnya, BTN mematok target pertumbuhan laba sebesar 20-22 persen pada 2017, berdasarkan prognosa keuangan per Oktober 2016 yang memperkirakan laba sepanjang 2016 sebesar Rp2,4 triliun.
Namun, ternyata, perolehan laba di akhir Desember 2016, lebih besar dari perkiraan di prognosa yakni Rp2,6 triliun, sehingga pembagi untuk target pertumbuhan laba 2017 menjadi lebih besar.
“Jadi (ada revisi) memang, namun itu karena prognosa tahun 2016 yang membuat pembaginya lebih besar. Secara nominal target laba menjadi Rp3 triliun,” kata Iman.
Dengan target laba Rp3 triliun, kata Iman, bank spesialis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) itu masih memasang target pertumbuhan kredit yang cukup agresif yakni 20-22 persen (yoy) dari penyaluran kredit 2016 yang sebesar Rp164,44 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 22-24 persen (yoy) dari penghimpunan DPK 2016 yang sebesar Rp160,19 triliun.
Adapun hingga Mei 2017, menurut Iman, kinerja BTN mencapai target akhir tahun masih sejalan. Hingga akhir Mei 2017, kredit BTN tumbuh 18 persen (yoy). Dalam kredit itu, sektor konsumer tumbuh 17 persen dan komersial 24 persen (yoy).
BTN masih mengandalkan kredit sektor perumahan untuk menjalankan fungsi intermediasinya.
Adapun total aset Bank BTN saat ini sebesar Rp214 triliun atau peringkat keenam bank beraset terbesar di Indonesia. BTN menargetkan aset bertambah menjadi Rp253 triliun di akhir tahun atau menjadi bank dengan aset terbesar ke lima di Indonesia.
(T.I029/R010)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017