Inggris kembali mengalami ketidakpastian mengenai proses keluarnya dari Uni Eropa. Peristiwa yang di sebut Brexit ini kembali menghadapi ganjalan dari parlemen Inggris karena Parlemen Inggris tetap menolak usulan pemerintah untuk mengeluarkan Undang-undang yang meratifikasi kesepakatan untuk keluar dari Uni Eropa. Kekalahan pemerintah Inggris di parlemen membuat Inggris sulit untuk keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober 2019 nanti.
Peristiwa ini mengecewakan pasar mengingat sebelumnya telah di capai kesepakatan baru antara Inggris dan Uni Eropa terkait Brexit. Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Junker yang sebentar lagi menyelesaikan masa jabatan lima tahunnya, mengatakan bahwa Uni Eropa sudah melakukan berbagai daya upaya termasuk berkompromi dengan pemerintahan Boris Johnson pada minggu lalu. Tapi semua yang di hasilkan hanya dapat di setujui oleh Uni Eropa jika dokumen kesepakatan tersebut di setujui oleh Parlemen Inggris.
Hasil di Parlemen Inggris yang menghendaki perpanjangan kembali Brexit juga tidak dapat serta merta di setujui karena harus meminta persetujuan dari 27 negara anggota yang akan membuat keputusan dalam beberapa hari mendatang. “Brexit tanpa kesepakatan tidaklah menjadi keputusan Uni Eropa”, kata Jean-Claude Junker.
Hal ini membuat ketidakpastian global dan akhirnya juga membuat GBPUSD dan EURUSD terus melemah sejak Senin lalu. GBPUSD melemah dari level 1.3011 ke level 1.2839. Jelang tanggal 31 Oktober 2019 ini, di tengah ketidak pastian ini, GBPUSD di prediksi akan terus melemah menuju level 1.2720 pada moving average 200 time frame harian jika penurunannya saat ini dapat menembus area level 1.2800-1.2820. Tapi jika tidak dapat menembus level 1.2800 maka GBPUSD di prediksi akan kembali naik menuju level 1.3087.