Yevgeny Prigozhin, pendiri sekaligus pemimpin tentara bayaran Wagner Group mengakui situasi di medan tempur Bakhmut yang dikenal sebagai Artyomovsk oleh Rusia, adalah sangat sulit karena Ukraina tak henti mendapatkan kiriman pasukan baru.
“Situasi di Bakhmut sulit, sangat sulit.
Musuh bertempur untuk setiap meter.
Semakin kami mendekati pusat kota, semakin sengit pertempuran yang terjadi, dan semakin sering mereka menggunakan artileri dan tank untuk menghadapi kami,” kata Prigozhin dalam laman kantor berita Tass pada Senin.
Menurut Prigozhin, Ukraina terus mendapatkan tambahan pasukan baru, tetapi pasukannya terus bergerak maju.
Sabtu pekan lalu Prigozhin menyatakan pasukan Rusia sudah sekitar 1,2 kilometer dari pusat kota Bakhmut.
Bakhmut berada dalam Provinsi Donetsk di Ukraina timur dan termasuk daerah Donbas yang diklaim Rusia telah memisahkan diri dari Ukraina.
BBC pada Senin melaporkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut sekitar 1.100 tentara Rusia tewas dalam beberapa hari terakhir, dan ribuan lainnya terluka parah.
Rusia sendiri menyatakan sekitar 220 serdadu Ukraina tewas di Bakhmut dalam 24 jam terakhir.
Sementara lembaga think tank Amerika Serikat, Institute for the Study of War, menyebutkan Kementerian Pertahanan Rusia berusaha mengeluarkan Wagner Group dari medan perang Bakhmut.
Menurut lembaga ini pula, persaingan dan perseteruan antara Kementerian Pertahanan dan militer Rusia di satu pihak dengan Wagner Group sudah tak bisa ditutup-tutupi lagi.