Bank Sentral Jepang (BoJ) tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan penetapan kebijakan pada akhir Juli karena berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lemah, menurut lebih dari tiga perempat ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Sebaliknya, bank sental kemungkinan akan memprioritaskan pengurangan program pembelian obligasi meskipun ada risiko kehilangan waktu untuk menaikkan suku bunga sebelum Federal Reserve AS memangkasnya, yang diperkirakan akan dimulai pada bulan September.
Temuan jajak pendapat tersebut mencerminkan dilema yang dihadapi bank sentral Jepang karena menaikkan suku bunga terlalu cepat untuk menormalkan kebijakan dapat menghambat pemulihan ekonomi yang rapuh, meskipun bank sentral juga berada di bawah tekanan untuk membendung penurunan tajam yen.
Dari para ekonom yang memberikan perkiraan pada bulan tertentu kapan BOJ selanjutnya akan mengubah suku bunganya, 28 dari 37 ekonom mengatakan hal tersebut tidak akan terjadi pada bulan ini, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan pada 10-18 Juli. Angka tersebut naik dari 61% pada jajak pendapat sebelumnya bulan lalu.
Belum ada konsensus mengenai waktu tindakan BoJ selanjutnya sejak menaikkan suku bunga utama ke kisaran 0%-0,1% pada bulan Maret dari -0,1%.Pilihan paling populer untuk melakukan kenaikan dalam jajak pendapat terbaru adalah bulan Oktober, dengan 43%, atau 16 dari 37 responden, diikuti oleh bulan September (30%) dan Juli (24%). Ekonom terbagi antara bulan Juli dan Oktober, masing-masing sebesar 39% dalam jajak pendapat bulan lalu.
“BoJ mungkin akan menghindari risiko menekan stabilitas harga dan perekonomian dengan segera menaikkan suku bunga sekaligus mengurangi pembelian obligasi pemerintah, mengingat konsumsi masih lesu dan perusahaan menahan diri untuk mengalihkan harga ke konsumen,” kata Harumi Taguchi. , ekonom utama di S&P Global Market Intelligence.
Bank sentral Jepang tersebut kemungkinan akan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini pada bulan ini, menurut laporan Reuters sebelumnya. Bulan lalu BOJ memutuskan untuk memaparkan rincian rencana pengurangan obligasi untuk satu hingga dua tahun ke depan pada pertemuan bulan Juli, dalam sebuah langkah untuk mengurangi neraca hampir 1,3 kali ukuran perekonomian Jepang, yang terbesar keempat di dunia.
Saat ini yen berada dilevel 157.850 per dollar AS, sempat menguat kelevel 155.363 dari level terendah 38 tahun di 161.942 yang disentuh awal Juli.
selama belum ada kenaikan suku bunga, maka USD/JPY masih cendrung naik.