JAVAFX – Jatuhnya pesawat milik maskapai Ukrainian International Airlines jenis Boeing 737-800 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Teheran menuju Kiev, Ukraina kemungkinan karena adanya kesalahan yang mengindikasi rudal milik Iran telah menembak jatuh.
Bagaimanapun itu bisa terjadi, masih terlalu dini untuk menyalahkan atau menarik kesimpulan tentang jatuhnya pesawat milik maskapai penerbangan Ukrainian International Airlines jenis Boeing 737-800 yang kemungkinan ditembak oleh rudal Iran.
Ada sebanyak 176 penumpang dan awak yang wafat saat pesawat maskapai Ukrainian International Airlines jenis Boeing 737-800 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Teheran menuju Kiev, Ukraina. Di antara para korban, terdapat 63 warga Kanada di dalam pesawat yang sejatinya menuju Toronto, Kanada, setelah transit di Kiev.
Sejumlah media Amerika Serikat melaporkan bahwa Iran secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina dekat Teheran pada Rabu (08/01) waktu setempat, sehingga menyebabkan seluruh penumpang dan awak meninggal dunia.
Beberapa pejabat AS, sebagaimana dikutip CBS, meyakini bahwa pesawat itu dihantam oleh rudal Iran. Sebelumnya, pemerintah Ukraina mengaku tengah menyelidiki apakah sebuah serangan rudal menembak jatuh pesawat tersebut, namun kepala badan penerbangan sipil Iran menyebut kemungkinan rudal menghantam pesawat “mustahil secara sains”.
Peristiwa jatuhnya Ukrainian International Airlines jenis Boeing 737-800 itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan udara Amerika di Irak, sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
CBS News mengutip sejumlah sumber intelijen AS yang mengatakan sebuah satelit mendeteksi “kedipan” infra merah peluncuran dua rudal, disusul kemudian oleh kedipan ledakan.
Kemudian Newsweek mengutip keterangan seorang pejabat Pentagon, beberapa pejabat senior intelijen AS dan seorang pejabat intelijen Irak yang meyakini bahwa pesawat Ukraina tersebut ditembak rudal Tor buatan Rusia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan pada Kamis (09/01) bahwa dirinya punya “kecurigaan” atas apa yang terjadi pada jatuhnya pesawat Ukrainian International Airlines jenis Boeing 737-800 tersebut akibat hantaman rudal Iran yang tidak disengaja.
Secara terpisah, CBS News dan Newsweek menyebut para pejabat intelijen AS dan Irak yakin pesawat Ukraina jatuh akibat dihantam rudal yang ditembakkan Iran. CBS merilis laporannya secara singkat melalui Twitter menyatakan informasi ini didasarkan oleh intelijen AS, yang beberapa sumbernya mengaku mendapat sinyal dari sebuah radar dan satelit-satelit AS juga dilaporkan mendeteksi peluncuran dua rudal sebelum pesawat Ukraina jatuh.
Sementara itu, Newsweek mengutip keterangan beberapa pejabat AS dan Irak yang meyakini pesawat Ukraina ditembak rudal Tor M-1 buatan Rusia.
Hasil analisa dua pejabat Pentagon, sebagaimana dilaporkan Newsweek, insiden itu adalah tidak disengaja. Serangan rudal antipesawat, khususnya rudal Tor, berdasarkan laporan adanya sebuah rudal yang ditemukan dekat lokasi jatuhnya pesawat.
Sekretaris dewan pertahanan dan keamanan Ukraina, Oleksiy Danylov mengatakan “Para penyelidik Ukraina, yang kini berada di Iran, ingin mencari puing-puing rudal di lokasi jatuhnya pesawat. Iran diketahui memiliki sistem pertahanan buatan Rusia”.
“Investigasi tersebut akan menggandeng beberapa pakar yang bekerja saat penyelidikan jatuhnya pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17 yang ditembak di sebelah timur Ukraina pada 2014”, pungkas Danylov.